Kendari – Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Kendari mencatat telah menangani 177 kasus kebakaran dalam rentang waktu Januari hingga Oktober 2023.
Operator Komunikasi Fire Button Damkar Kendari, Feriandi Susanto Mane, kepada Sultranesia mengatakan, dari total kasus kebakaran itu, paling banyak terjadi di wilayah Kecamatan Baruga dengan total 30 kasus.
“Yang paling sedikit itu Kecamatan Nambo, hanya satu insiden kebakaran saja,” kata Feriandi, Sabtu (28/10).
Dia merinci, dari 177 insiden kebakaran itu, paling banyak terjadi adalah kebakaran lahan, hutan, dan kebun (Karhutla) dengan total 112 insiden.
Sementara kebakaran bangunan menyusul dengan total sebanyak 52 insiden.
Sisanya, kebakaran tiang listrik sebanyak 8 insiden dan kebakaran kendaraan dengan total 5 insiden.
Menurut dia, untuk kasus Karhutla, penyebab kebakaran karena aktivitas membakar lahan, sampah, tumpukan kayu, dan membuang puntung rokok sembarangan.
Feriandi mengatakan, lonjakan kasus kebakaran di Kendari, khususnya Karhutla terjadi pada periode September hingga Oktober 2023. Atau di massa kemarau dampak El Nino.
“Dalam rentang hampir 2 bulan saja telah terjadi sebanyak 91 insiden kebakaran lahan dan hutan di Kota Kendari,” ungkapnya.
“Minggu kemarin, bisa mencapai 4 sampai 5 kebakaran. Namun Minggu ini potensi kebakaran itu meningkat akibat lahan terbakar mencapai 7 sampai 9 kebakaran lahan. Untuk hari ini belum dipastikan ada berapa yang terbakar, namun sampai malam ini tercatat dan didata sudah sampai 8 kebakaran dari tadi pagi,” pungkasnya.
Laporan: Rijal