Berita  

2,7 Juta Bibit Holtikultura yang Ditanam Siswa SMA-SMK di Sultra Siap Panen

Tomat siap panen di Bulan Februari 2024. Foto: Dok. Istimewa.

Kendari – Jutaan bibit holtikultura seperti cabai, tomat, timun, semangka dan jagung yang ditanam secara serentak oleh Pj Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Andap Budhi Revianto bersama siswa SMA, SMK dan SLB bersama beberapa bulan lalu kini sudah mulai membuahkan hasil.

Tanaman itu kini tumbuh subur. Jika tak ada halangan, tanaman-tanaman tersebut sudah siap dipanen secara serentak sekitar bulan tiga, atau Maret 2024.

Di SMKN PP 5 Konawe yang menjadi pusat penanaman sekitar 2,7 juta bibit holtikultura misalnya, cabai, tomat dan jagung tumbuh subur.

Kepala SMKN PP 5 Konawe, Ikhwal Khoir, menyebut, untuk tomat sekitar 8 ribu pohon sudah bisa dipanen sekitar Februari 2024.

“Kalau tomat itu inshaallah bulan dua sudah bisa panen. Dan itu bukan hanya sekali dipanen, sampai satu bulan bisa dipanen tomatnya,” kata Ikhwal dihubungi Sultranesia.com, Senin (22/1).

Jagung. Foto: Dok. Istimewa.

Untuk tomat, kata dia, satu pohon bisa menghasilkan sekitar dua sampai tiga kilogram.

Kemudian untuk 15 ribu pohon cabai, dan 60 ribu jagung yang ditanam di lahan seluas dua hektar bisa dipanen sekitar bulan tiga, atau Maret 2024.

“Jagung dan cabai bisa dipanen inshallah bulan tiga. Jadi panen raya tomat, cabai dan jagung bisa di bulan tiga, bisa bersamaan semua,” kata dia

Untuk cabai, lanjut dia, satu pohon bisa menghasilkan total satu hingga dua kilo. Sedangkan jagung satu pohon satu buah.

Ikhwal menjelasakan, untuk jagung hampir seratus persen bibit yang ditanam tumbuh, tak ada yang mati.

Sedangkan untuk tomat, dari 8 ribu pohon yang ditanam sekitar 60 persen tumbuh, sedangkan 40 persen lainnya mati, namun langsung diganti dengan bibit baru, dan sekarang sudah mulai tumbuh 100 persen.

“Jadi memang kalau tomat tidak bersamaan nanti panen, ada yang duluan,” ungkapnya.

Begitu pula dengan cabai, sekitar 80 persen bibit tumbuh besar dan siap dipanen bulan tiga, sementara 20 persen sisanya juga sudah mulai besar, namun panennya tak bisa bersamaan.

Selain tomat, cabai dan jagung, juga ditanam holtikultura lain, seperti bawang, capcay hijau, timun dan semangka.

Dapat Rekor MURI

Diketahui, aksi penanaman bibit sayuran berupa cabai, tomat dan jagung secara serentak oleh siswa SMA SMK dan SLB se-Sulawesi Tenggara kembali mencatatkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).

Aksi penanaman itu dipimpin langsung Pj Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto yang dipusatkan di SMKN PP 5 Konawe pada Sabtu 25 November 2023.

Tak tanggung-tanggung ada 2,7 juta bibit yang ditanam, dengan rincian 1.004.269 bibit cabai, 902.788 bibit tomat, 370.000 bibit bawang dan 461.428 bibit lainnya seperti jagung dan terong yang ditanam pada 1.089.027 wadah polybag.

Tomat. Foto: Dok. Istimewa.

“Hari ini saya menyampaikan selamat hari guru yang dirangkaikan aksi penanaman 2,7 juta tanaman hortikultura secara serentak oleh seluruh siswa SMA SMK SLB se-Sultra dibantu para guru. Semoga kegiatan sore hari ini mendapatkan hasil yang kita harapkan,” kata Pj Gubernur Sultra, Andap Budhi saat itu.

Menurut Andap, aksi penanaman 2,7 juta tanaman hortikultura ini dicatat oleh rekor MURI Indonesia sebagai penggagas tanaman terbanyak.

Cabai. Foto: Dok. Istimewa.

“Ini adalah program ketahanan pangan sekolah yang hasilnya diharapkan bisa menekan laju inflasi termasuk mencegah stunting. Kalau yang tidak mempunyai lahan, bisa menanam di pekarangannya masing-masing untuk kebutuhan keluarga,” ujar Andap.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra, Yusmin mengatakan, aksi menanam 2,7 juta tanaman sayuran atau hortikultura tersebut merupakan arahan dari Pj Gubernur Sultra dalam rangka mengendalikan inflasi termasuk stunting.

“Beberapa bulan lalu, kami juga sudah menanam tanam tiga ratus ribu lebih tanaman sayuran secara serentak oleh seluruh siswa SMA dan SMK se-Sultra dan mendapat rekor MURI. Dan hari ini kurang lebih 2,7 juta tanaman yang ditanam,” kata Yusmin.

“Pada aksi penanaman pertama, di SMKN PP 5 Konawe ini sumber pangairan tanaman hortikultura sangat minim. Namun atas arahan Bapak Pj Gubernur pada saat anggaran perubahan, kami langsung adakan pengadaan sumur bor sebanyak tiga unit untuk pengairan tanaman,” sambungnya.


Editor: Wiwid Abid Abadi

error: Content is protected !!