3 Hari Bupati Koltim Pindahkan Aktivitas Perkantoran ke Wilayah Terpencil

Bupati Kolaka Timur, Abdul Azis, bercengkrama bersama warga di daerah terpencil. Foto: Dok. Istimewa.

Kolaka Timur – Jika kita bicara tentang Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) di Sulawesi Tenggara, beberapa daerah yang terbesit di benak kita adalah daerah-daerah seperti Rate-rate, Ladongi, Tinondo atau Mowewe sebagai tempat paling sering dikunjungi, karena menjadi pusat kota, dan tempat paling ramai jumlah penduduknya.

Tapi ternyata, di Kolaka Timur juga memiliki dua wilayah kecamatan, yakni Ueesi dan Uluiwoi. Dua wilayah ini berada di pedalaman Koltim, jaraknya ratusan kilo meter dari pusat ibu kota kabupaten, bahkan medan menuju kesini cukup lumayan ekstrem.

Tetapi jangan salah, Ueesi dan Uluiwoi ternyata memiliki jumlah penduduk yang ramai, potensi pertanian melimpah, dan menyimpan destinasi pariwisata yang sangat luar biasa.

Daerah ini membutuhkan kehadiran pemerintah. Apalagi pada sebagian masyarakat di sini mengatakan selama ini seakan pemerintah dan masyarakat memiliki jarak.

Oleh karna itu Bupati Kolaka Timur, Abdul Azis, memindahkan aktivitas perkantoran di wilayah Ueesi dan Uluiwoi. Kegiatan ini dilakukan selama tiga hari, pada Kamis hingga Sabtu, 13-15 Oktober 2022.

Kegiatan ini juga dalam rangka menjalankan program kerja Abdul Azis, yang dikemas dalam program Gemas Koltim atau Gerakan Membangun dan Melayani Masyarakat.

Dalam kesempatan ini, Abdul Azis mengajak semua pimpinan dinas pemerintahan daerah Kabupaten Koltim, untuk hadir di Ueesi dan Uluiwoi guna menjemput bola memberikan pelayanan pemerintah kepada masyarakat. Para organisasi perangkat daerah Koltim oleh Abdul Azis dituntut untuk pro aktif memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Menuju Ueesi dan Uluiwoi, membutuhkan waktu tempuh yang lama. Jika musim kemarau, waktu tempuh bisa memakan kurang lebih 3-4 jam. Namun ketika memasuki musim hujan, bisa memakan waktu 7-8 jam lamanya. Hal ini disebabkan infrastruktur jalan ke Ueesi dan Uluiwoi kurang memadai.

Ada sebagian jalan mengalami kerusakan sangat parah. Ditambah lagi jalan kesini, banyak memotong bentangan sungai Konaweha dan tidak menggunakan jembatan.

Pada Kamis, 13 Oktober 2022, dari pusat ibu kota Koltim, Abd Azis dan rombongan memulai perjalanan menggunakan kendaraan roda empat dan roda dua.

Jalan ke Ueesi dan Uluiwoi, membentang membelah gunung dan hutan. Selain itu, jalannya juga berada tepat di pinggiran sungai. Sehingga membutuhkan tenaga dan kehati-hatian. Jika salah, bisa jatuh ke jurang atau ke sungai. Apalagi jalan kesini hanya bisa untuk satu unit mobil, sehingga jika berpapasan salah satunya harus mengalah dan mencari tepian lebar untuk singgah.

Di Ueesi dan Uluiwoi, Abd Azis disambut hangat masyarakat. Kebahagiaan masyarakat terpancar dari wajah-wajahnya. Ada yang berburu selfie bersama bupati, pun ada juga sekedar salaman. Bertanya kabar dan menanyakan keluhan di masyarakat.

Dalam kesempatan itu, program Gemas ini menyasar warga kurang mampu. Ratusan juta APBD Koltim diberikan ke masyarakat melalui bantuan dana dan sembako. Ada pula CSR dari bank daerah untuk masyarakat.

“Kita mau lihat kondisi masyarakat di sini, itu yang pertama, kedua infrastruktur jalan kesini bagaimana, ketersediaan akses internetnya bagaimana dan bahkan apa potensi yang bisa kita kembangkan untuk menunjang kesejahteraan masyarakat dan memajukan daerah,” kata Azis.

Dari kegiatan Gemas ini katanya, kedepan pemerintahan Koltim berupaya memperbaiki jalan ke Ueesi dan Uluiwoi. Memang kata dia, berharap APBD Koltim untuk memberikan jalan yang mulus akan berat dipenuhi. Tetapi menurutnya, mengambil istilah rintik-rintik membasahi bumi. Begitulah nanti pembangunan infrastruktur jalan ke Ueesi dan Uluiwoi.

“Di sini ada potensi pertanian dan perkebunan yang menurut saya melimpah. Ribuan hektar sawah baru dicetak, ribuah hektare lokasi perkebunan seperti coklat, cengkeh dan merica ada disini, hanya saja untuk memasarkannya sangat susah, apalagi pembelinya juga enggan ke Ueesi. Karena jalannya rusak. Sehingga kita kedepan akan memperbaiki jalan kesini. Sekalipun untuk tahap awal baru pengerasan dan pelebaran jalan. Tetapi saya pikir ini bisa membantu,” jelasnya.

Pelayanan dari pemda Koltim, kata Abd Azis, ada beragam program. Seperti pelayanan kesehatan gratis dari dinas kesehatan, sosialisasi anti narkoba, bantuan UMKM, bantuan KUBE, bantuan pangan dari dinas tanaman pangan, bantuan hibah rumah ibadah, bantuan bibit oleh dinas pertanian, serta pelayanan dukcapil.

“Bantuan dan pelayanan ini kita berikan secara gratis. Kita subsidi kebutuhan mereka sebagian. Kita memiliki angan, jika jalannya bagus dan hasil buminya meningkat, maka semoga kesejahteraan warganya juga meningkat. Ini harapan kita bersama,” jelas Azis.

Di tempat yang sama, Camat Ueesi, Husain menerangkan, di Ueesi katanya banyak sumber daya alam yang bisa dikembangkan. Hanya saja, lokasi tempatnya memimpin hari ini, menjadi buah bibir banyak orang, kalau lokasinya pedalaman dan ekstrem. Padahal kata dia, hasil pertanian di Ueesi itu melimpah.

“Hanya saja, pemasaran tidak maksimal. Ini karna jalannya rusak parah. Berpikir panjang untuk mau kesini. Tetapi, kehadiran bupati hari ini, semoga bisa mendorong semangat masyarakat untuk bertani serius, karna kita sudah dengar langsung kalau bupati akan membangun dan memperbaiki jalan,” kata Husain.

Husain menambahkan, di Ueesi ada sendiri ada 10 desa dan satu kelurahan. Kesemuanya, dihuni ratusan kepala keluarga yang mayoritas berprovesi sebagai petani. Baik itu bertani sawah, buah-buahan dan berkebun. Untuk itu kata dia, profesi ini wajib dipikirkan agar konsep pembangunan dan kebijakan pemerintah Koltim katanya, mampu memberi dampak perubahan untuk masyarakat Ueesi.


Sumber: Egi
Editor: Wiwid Abid Abadi

error: Content is protected !!