Daerah  

388 Personel Gabungan Amankan Festival Adat Kande-Kandea Tolandona di Buton Tengah

Ratusan personel gabungan mengikuti apel kesiapan pengamanan Festival Adat Kande-kandea Tolandona di Lapangan Kelurahan Tolandona, Kecamatan Sangia Wambulu, Buton Tengah, Sabtu (12/4). Foto: Dok. Istimewa.

Buton Tengah – Festival Adat Kande-kandea Tolandona, yang digelar Sabtu (12/4) di Kelurahan Tolandona, Kecamatan Sangia Wambulu, Buton Tengah, tak hanya menjadi perayaan budaya pasca-Idulfitri. Di balik semarak tradisi yang dijunjung turun-temurun itu, aparat keamanan mengerahkan kekuatan penuh: 388 personel gabungan disiagakan demi memastikan situasi tetap terkendali.

Langkah ini bukan tanpa alasan. Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah perayaan adat di wilayah lain diwarnai insiden kerumunan, kecelakaan, hingga potensi gesekan antarwarga. Buton Tengah tak ingin kecolongan. Kepolisian pun menurunkan kekuatan besar, melibatkan unsur lintas instansi.

“Polres Buton Tengah melaksanakan pengamanan Rangkaian Festival Adat Kande-kandea Tolandona yang merupakan Pesta Adat yang rutin dilaksanakan setiap tahunnya pasca perayaan Hari Raya Idul Fitri,” ujar Kasi Humas Polres Buton Tengah IPTU Thamrin.

Dari data yang dihimpun, 388 personel yang dikerahkan terdiri dari gabungan personel Polres Buton Tengah dan jajaran Polsek, serta dukungan BKO dari TNI, Sat Brimobda, Dit Reskrimum, Dit Intelkam, dan Bid Propam Polda Sultra. Tak hanya itu, Polres Baubau dan Polres Muna turut mengirim bantuan kekuatan.

Seluruh personel dibagi ke dalam delapan Pos Pengamanan, ditambah unit pengamanan jalur, serta lima tim khusus yang bertugas melakukan monitoring dan patroli di seluruh titik rawan. Pengamanan ini dirancang bukan hanya untuk pengawalan, tapi juga sebagai bentuk antisipasi jika muncul potensi gangguan dari luar wilayah.

“Sebanyak 388 Personel yang disiagakan dibagi kedalam 8 Pos Pengamanan, Pengamanan Jalur dan 5 Tim Khusus yang melaksanakan tugas Monitoring dan Patroli di Sekitaran Lokasi Kegiatan Pesta Adat Kande-kandea Tolandona,” jelas Thamrin.

Pengamanan skala besar ini menunjukkan tingginya perhatian aparat terhadap perayaan adat sebagai aset budaya, sekaligus respons terhadap dinamika sosial yang bisa saja terjadi di tengah keramaian.

“Kami harap kegiatan ini dapat berjalan dengan aman dan lancar serta kami himbau kepada seluruh masyarakat agar bersama-sama menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban guna terciptanya situasi yang kondusif,” pungkas Thamrin.


Editor: Denyi Risman

error: Content is protected !!