Berita  

83 Catar Akpol Mulai Jalani Pemeriksaan Kesehatan Tahap I di Polda Sultra

Pemeriksaan ini penggunaan sistem coding barcode dalam pemeriksaan kesehatan. Sistem ini bertujuan untuk menjaga kerahasiaan data peserta dan mencegah praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme dalam proses seleksi. Foto: Dok. Istimewa.

Kendari – Sebanyak 83 calon taruna dan taruni Akademi Kepolisian (Akpol) Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) menjalani pemeriksaan kesehatan tahap pertama.

Pemeriksaan ini menjadi bagian dari komitmen Polda Sultra dalam mewujudkan seleksi penerimaan anggota Polri yang bersih, transparan, akuntabel, dan humanis.

Salah satu inovasi yang diterapkan Polda Sultra khususnya Biro SDM dalam seleksi ini adalah penggunaan sistem coding barcode dalam pemeriksaan kesehatan. Sistem ini bertujuan untuk menjaga kerahasiaan data peserta dan mencegah praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme dalam proses seleksi.

Dengan sistem ini, panitia hanya melihat barcode tanpa mengetahui identitas peserta, sehingga seluruh tahapan seleksi berjalan lebih objektif.

Pada pemeriksaan kesehatan tahap pertama ini, para peserta menjalani serangkaian tes medis, meliputi pengukuran berat dan tinggi badan, pemeriksaan tekanan darah, kesehatan telinga, hidung, tenggorokan, kesehatan gigi dan mulut, serta tes buta warna.

Karo SDM Polda Sultra, Kombes Pol Arief Fitrianto, menegaskan bahwa proses seleksi dilakukan secara profesional dan transparan.

“Kami memastikan bahwa seluruh tahapan seleksi berjalan sesuai prosedur yang berlaku dan dilakukan dengan transparansi. Ini adalah bentuk komitmen kami dalam mencetak calon perwira Polri yang berkualitas,” ujarnya.

Pemeriksaan kesehatan ini menjadi tahap krusial dalam seleksi Akpol 2025 untuk memastikan para calon taruna dan taruni memiliki kondisi fisik yang prima dan memenuhi standar kesehatan yang ditetapkan.

Dengan penerapan sistem coding barcode dan seleksi yang transparan, diharapkan seleksi Akpol Panda Polda Sultra dapat menghasilkan calon perwira Polri yang kompeten, sehat dan siap mengemban tugas di masa mendatang. Rilis.


Editor: Redaksi

error: Content is protected !!
Exit mobile version