Kendari – Pemilihan anggota legislatif (Pileg) Tahun 2024 tinggal menghitung hari. Tepatnya pada 14 Februari 2024 nanti, masyarakat di Sulawesi Tenggara (Sultra) akan memilih calon wakil rakyat, baik untuk wakil DPRD kabupaten kota, maupaun wakil di DPRD provinsi.
Berdasarkan data KPU, sekitar 55 persen pemilih pada Pemilu 2024 ini berasal dari Generasi Z atau milenial. Untuk itu, generasi muda penting mengenali, mendalami, memeriksa visi dan misi serta program yang ditawarkan celegnya.
Salah satu caleg milenial yang cocok untuk mewakili aspirasi masyarakat dari Daerah Pemilihan (Dapil) Sultra IV yakni Baubau, Buton, Buton Selatan, Buton Tengah, Wakatobi di DPRD Sultra adalah Andi Baso Amirul Haq. Dia berada di Nomor Urut 8 dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).
Sadar bahwa ia berasal dari Gen Z, anak muda yang karib disapa Abbas ini maju sebagai caleg bukan hanya bicara, tapi dia sudah menyiapkan program-program unggulan yang ditawarkan.
Program unggulan yang ia tawarkan bertajuk Kolaborasi Muda, artinya program tersebut tak hanya bertujuan untuk kaum muda saja, tapi semua gelongan, dan kelompok usia.
Abbas mengaku sudah menyiapkan tiga program unggulannya sebagai landasan pijak mengabdikan diri sebagai wakil rakyat di Parlemen Sultra.
Pertama, penguatan fungi DPRD. Legislasi, anggaran dan pengawasan dengan membuat 5 kantor penghubung di 5 kabupaten kota: Baubau, buton, Buton Tengah, Buton Selatan, Wakatobi. Tujuannya adalah Komunikasi yang berkelanjutan kepada Masyarakat di 5 kabaupaten kota tersebut. Mengingat besaran wilayah yang luas.
Kedua, menginisasi Peraturan Daerah (Perda) inisiatif DPRD terkait Plpembangunan kerkelanjutan atau biasa disebut Sustainable Development Goals (SDGs).
Perda ini begitu penting karena dengan adanya Perda ini masyarakat akan menjadi subjek pembangunan di wilayahnya masing-masing dengan melihat sektor apa saja yang bisa dikembangkan, kuncinya No One Left Behind (Tidak ada satupun yang tertinggal).
Ketiga, menginisiasi adanya Peraturan Daerah Inisiatif DPRD terkait pelayanan dan pembangunan kepemudaan. Perda ini begitu penting juga mengingat bonus demografi dan Indonesia yang mencanangkan Indonesia Emas 2045.
Artinya Perda ini menjadi alas hukum yang jelas agar pemuda-pemudi yang ada di Sulawesi Tenggara mempunyai hak pengembangan potensi diri di semua sektor yang ada.
“Dari ketiga program ini saya menganggap kolaborasi pembangunan di Sulawesi Tenggara harus diperkuat. Biasanya kita kenal kolaborasi Hexahelix yaitu pemerintah, komunitas, mmedia masa, akademisi, pebisnis, lembaga keuangan yang akan bersama-sama membangun Sultra yang berkelanjutan.
Untuk itu, jangan salah pilih wakil rakyat. Pilih yang sudah punya gagasan dan program kerja yang jelas. Adv
Editor: Wiwid Abid Abadi