Muna – Pesta minuman keras di Desa Labasa, Kecamatan Tongkuno, Kabupaten Muna pada Rabu (24/7) malam berubah menjadi tragedi berdarah. Pria berusia 47 tahun bernama Kadir Markus tewas mengenaskan setelah ditikam oleh temannya sendiri berinisial DR.
Peristiwa tragis ini bermula dari perdebatan sengit antara korban dan pelaku mengenai pertanyaan klasik mana yang lebih dulu ada, ayam atau telur.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Muna, AKP Arsangka, saat dikonfirmasi, mengaku belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut karena belum mengecek hasil visum.
“Saya belum mengecek hasil visum karena masih berada di luar kota. Tersangka saat ini ditahan di Polres Muna,” ujarnya singkat.
Kapolsek Tongkuno, IPTU Abdul Hasan, menjelaskan bahwa kejadian tersebut berawal saat pelaku, DR, dan korban mengonsumsi minuman keras bersama beberapa saksi lainnya.
“Terjadi perselisihan mengenai mana yang lebih dulu ada, telur atau ayam, yang akhirnya memicu tindakan kekerasan,” kata Abdul Hasan, Jumat (26/7).
Menurut Abdul Hasan, ketidakpuasan pelaku terhadap jawaban korban memicu tindakan kekerasan fatal. Setelah perdebatan, pelaku meninggalkan lokasi pesta untuk mengambil senjata tajam.
Ketika Kadir Markus, yang masih dalam keadaan mabuk, menuju rumahnya, pelaku mengejarnya dan menikamnya berkali-kali hingga tergeletak bersimbah darah di tanah. Meskipun warga sempat membawanya ke Rumah Sakit Wakuru, nyawa korban tidak dapat diselamatkan.
“Pelaku pergi ambil badik di rumahnya dan kemudian pergi kejar ini korban. Dia kejar korban. Setelah tiba di depan gereja, baru dia tikam, sebanyak 15 tikaman,” jelas Abdul Hasan.
Setelah melakukan penikaman, pelaku, DR, menyerahkan diri kepada pihak kepolisian. Saat ini, pelaku telah ditahan di Polres Muna, sementara jenazah Kadir Markus telah dimakamkan. Insiden ini menjadi pengingat betapa cepatnya situasi bisa berubah menjadi kekerasan, bahkan dari perdebatan yang tampaknya sepele.
Laporan: Denyi Risman