Kendari – Puluhan tenaga honorer RS Jantung Pembuluh Darah dan Otak Oputa Yi Koo menggelar aksi damai di Kantor Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Kamis (15/8) siang.
Aksi mereka itu bertujuan untuk menuntut kejelasan mengenai Surat Keputusan (SK) pengangkatan yang hingga kini belum juga diterbitkan.
Para tenaga honorer ini merasa terabaikan setelah dinyatakan lulus dalam pengumuman resmi rekrutmen yang dikeluarkan lebih dari setahun lalu.
SK pengangkatan yang dijanjikan, menurut mereka, seharusnya diterbitkan pada 9 April 2023, namun hingga Agustus 2024, mereka belum menerima dokumen tersebut.
Seorang tenaga honorer yang ikut dalam aksi mengekspresikan kekecewaannya.
“Kami sudah sangat lelah menantikan SK kami sejak 9 April 2023 hingga Agustus 2024, tapi sampai sekarang tak ada kejelasan,” kata seorang tenaga honorer.
Dalam aksinya, para tenaga honorer membawa selebaran bertuliskan tuntutan tegas kepada panitia rekrutmen untuk segera menyelesaikan penerbitan SK mereka.
“Kami bagaikan bola yang dipingpong ke sana kemari tanpa ada arah dan tujuan,” demikian salah satu pesan dalam selebaran besar yang mereka angkat.
Tulisan lain di kertas besar menunjukkan sentimen kemarahan yang lebih mendalam, dengan pesan “BKD & Sekda cacat administrasi.”
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara mengenai tuntutan yang disampaikan. Ketidakpastian ini terus menambah beban psikologis dan administratif bagi tenaga honorer yang berharap mendapatkan kepastian status pekerjaan mereka.
Laporan: Denyi Risman