Berita  

Projo Mubar Terbelah Gegara Pilkada, Ketua-Sekretaris Beda Pilihan

Ketua Projo Mubar, La Ode Junaim dan Ssekretarisnya, Irman Asmani. Foto: Dok. Istimewa.

Muna Barat – DPD Projo Muna Barat (Mubar) terbelah gegara Pilkada 2024. Ketua Projo Mubar, La Ode Junaim mendukung kotak kosong. Sedangkan sekretarisnya, Irman Asmani, mendukung pasangan Darwin-Ali Basa.

Irman Asmani lebih awal menyatakan dukungannya kepada pasangan La Ode Darwin dan Ali Basa sebagai calon bupati dan wakil bupati Muna Barat.

Kemudian, Ketua Projo Muna Barat, La Ode Junaim, dengan tenang menanggapi pernyataan dukungan politik yang disampaikan oleh Sekretaris Projo, La Ode M Irman Asmani, terhadap pasangan La Ode Darwin dan Ali Basa.

Junaim menegaskan bahwa pernyataan tersebut adalah sikap pribadi dan tidak mewakili sikap resmi organisasi masyarakat (ormas) Projo.

Junaim menekankan bahwa Projo Muna Barat tetap berkomitmen untuk mengawal kotak kosong dalam Pilkada Muna Barat 27 November 2024 sebagai bentuk perlawanan terhadap dominasi politik elit.

Menurutnya, Projo selalu berada di sisi rakyat dan menegakkan demokrasi dengan murni, tanpa tunduk pada kepentingan kelompok tertentu.

“Dukungan itu sangat keliru, terkesan mengada-ada dan tendensius. Projo tidak pernah tunduk pada kepentingan elit. Kami akan tetap setia pada suara rakyat,” tegas Junaim dalam pernyataan resminya, Kamis (26/9).

Pernyataan ini menjadi sinyal kuat bahwa Projo Muna Barat akan tetap fokus pada pengawalan demokrasi dan memilih kotak kosong sebagai simbol perlawanan terhadap calon tunggal dalam Pilkada mendatang.

Junaim juga menyiratkan adanya tekanan yang mungkin mempengaruhi pernyataan dukungan dari sekretarisnya.

“Saya tidak tahu siapa yang menekan, tapi yang jelas ada tekanan. Makanya dia mengeluarkan pernyataan itu dengan alasan ada kegiatan dan takut pecah piring,” tambah Junaim, menyinggung dugaan bahwa Irman berada di bawah tekanan ketika menyatakan dukungannya kepada La Ode Darwin dan Ali Basa.

Lebih lanjut, Junaim menegaskan bahwa Projo Muna Barat tetap solid dalam barisan perjuangan bersama rakyat.

Ia menekankan bahwa kader yang tidak sejalan dengan prinsip ormas akan dianggap melawan marwah Projo dan tidak setia pada garis perjuangan rakyat.

“Kami di Projo membutuhkan kader yang konsisten, yang berdiri teguh untuk kepentingan rakyat, bukan sekadar mengejar kepentingan pragmatis,” ujar Junaim.

Pernyataan ini mencerminkan sikap tegas Projo Muna Barat yang menolak tunduk pada tekanan politik dan menegaskan komitmennya untuk tetap mengawal kotak kosong dalam Pilkada serentak 2024.

Kotak kosong bagi Projo tidak hanya sekadar pilihan politik, tetapi simbol perjuangan untuk menjaga demokrasi tetap bersih dari dominasi elit.

Dengan sikap ini, Projo Muna Barat menegaskan kembali posisinya sebagai organisasi yang berjuang untuk kepentingan rakyat, dan Junaim memastikan bahwa dukungan mayoritas anggota Projo tetap pada prinsip mendukung kotak kosong dalam Pilkada Muna Barat 2024.

Irman kemudian menanggapi pernyataan Ketua Projo Muna Barat, La Ode Junaim, yang menyebut dukungannya terhadap pasangan La Ode Darwin dan Ali Basa sebagai tindakan “tendensius dan mengada-ada,” Sekretaris Projo, La Ode M. Irman Asmani, secara tegas membantah tuduhan tersebut.

Irman menegaskan bahwa pilihannya murni didasarkan pada kepentingan rakyat Muna Barat, bukan karena tekanan atau pengaruh elit politik.

“Saya tidak bekerja untuk kepentingan elit. Dukungan saya kepada La Ode Darwin dan Ali Basa adalah keputusan pribadi yang didorong oleh keyakinan terhadap program dan visi mereka untuk kesejahteraan masyarakat. Ini bukan tentang tekanan, tapi tentang masa depan Muna Barat,” tegas Irman, Jumat (27/9).

Irman menolak keras anggapan bahwa pernyataannya dipengaruhi oleh tekanan pihak tertentu, dan menegaskan bahwa ia siap menghadapi konsekuensi dari pilihannya. Menurutnya, yang lebih penting adalah konsistensi dalam membela kepentingan publik dan menjaga integritas politik.

“Saya berdiri di sini bukan untuk tunduk pada elit politik, tetapi untuk membela rakyat Muna Barat. Jika itu dianggap melawan, maka saya siap menghadapi segala risiko demi mempertahankan prinsip yang saya yakini benar,” lanjutnya.

Ketegangan ini memuncak ketika Irman diminta oleh La Ode Junaim untuk menyerahkan surat pengunduran dirinya dari posisi Sekretaris Projo Muna Barat pada Kamis (26/9). Merespons permintaan itu, Irman dengan tegas menyerahkan surat pengunduran dirinya pada hari yang sama, secara langsung.

“Saya menghormati keputusan organisasi. Jika saya dianggap tidak sejalan, saya siap mundur. Oleh karena itu, pada Kamis kemarin, saya sudah menyerahkan surat pengunduran diri saya. Namun, hal ini tidak akan mengubah prinsip saya untuk terus mendukung calon yang memiliki visi dan komitmen bagi rakyat Muna Barat,” ungkapnya.

Ia juga merespon tuduhan bahwa sikapnya dianggap pragmatis dan tidak sejalan dengan “marwah” Projo. Irman menegaskan bahwa memperjuangkan rakyat tidak boleh dibatasi oleh dogma organisasi yang justru mengabaikan suara mayoritas masyarakat.

“Pragmatisme bukan alasan saya. Saya mendukung kandidat yang memiliki program nyata dan didukung oleh masyarakat luas. Jika ini dianggap melawan marwah organisasi, biarkan masyarakat yang menilai siapa yang sebenarnya berdiri di pihak rakyat,” jelasnya.

Menurut Irman, klaim bahwa Projo Muna Barat mendukung kotak kosong sebagai bentuk penegakan demokrasi tidak mencerminkan aspirasi mayoritas anggota. Ia mengungkapkan bahwa banyak anggota Projo justru mendukung pasangan La Ode Darwin dan Ali Basa, mengingat rekam jejak dan program pembangunan yang jelas.

“Demokrasi bukan soal kotak kosong, tetapi soal memberikan pilihan yang terbaik bagi rakyat. La Ode Darwin dan Ali Basa membawa program konkret yang akan memajukan daerah, dan itulah yang diinginkan oleh masyarakat Muna Barat,” ujar Irman.

Di tengah perbedaan pendapat ini, Irman menyatakan akan tetap pada pendiriannya, mendukung pasangan calon yang dianggap terbaik untuk masa depan Muna Barat. Baginya, integritas dan kepentingan rakyat lebih penting dari segala tekanan politik atau dinamika internal organisasi.

“Dalam segala perbedaan, saya tetap berpegang pada pilihan saya. Prinsip dan integritas tidak bisa dinegosiasikan, terutama ketika masa depan rakyat Muna Barat yang dipertaruhkan,” tutup Irman.


Laporan: Denyi Risman

error: Content is protected !!