Kendari – Ketua Umum Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Pusat, Ade Jubaedah, mengapresiasi dukungan penuh Pj Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Andap Budhi Revianto kepada para bidan di daerah ini.
Hal itu disampaikan Ade kepada awak media usai menghadiri Musyawarah Daerah (Musda) ke-VII IBI Sultra yang digelar di Hotel Kubah 9 Kendari pada Sabtu (26/10).
“Kita tidak sendiri. Bidan di Sultra tidak sendiri. Kita terus berkolaborasi, terus bersinergi, ada dukungan penuh dari Bapak Pj Gubernur Sultra,” kata Ade.
“Maka dari itu, kami IBI pusat maupun Daerah Sultra sangat mengapresiasi Bapak Pj Gubernur atas dukungan yang luar biasa dari beliau kepada bidan yang ada di Sultra dalam hal peningkatan kualitas pelayanan,” sambungnya.
Untuk itu, Ade mengajak seluruh bidan yang ada di Bumi Anoa untuk mendukung program pemerintah dalam menekan angka stunting, angka kematian ibu dan anak.
“Saya mengajak semua bidan, khususnya di Sultra untuk terus mendukung program pemerintah dalam mencegahan angka kematian ibu, angka kematian bayi, dan stunting dengan terus berkomitmen meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” pungkasnya.
Terkait kesejahteraan bidan, Ade juga menegaskan bahwa IBI Pusat maupun daerah tidak tinggal diam. Dia memastikan IBI akan terus berjuang untuk kesejahteraan bidan.
Sementara itu, Pj Gubernur Sultra dalam sambutannya saat membuka Musda tersebut juga mengajak para Bidan untuk terus berkontribusi dalam pembangunan kesehatan, khususnya di bidang kesehatan ibu dan anak, kesehatan reproduksi, serta keluarga berencana.
Pj Gubernur menekankan pentingnya peran Bidan sebagai tenaga kesehatan yang paling dekat dengan keluarga, khususnya ibu-ibu.
“Bidan adalah garda terdepan dalam memberikan pelayanan kesehatan ibu, anak, dan kesehatan reproduksi, meliputi pemeriksaan kehamilan, persalinan, keluarga berencana, immunisasi, dan lain-lain,” ujarnya.
Lebih lanjut, terkait pentingnya ASI eksklusif, Ia mendorong para Bidan untuk gencar melakukan sosialisasi tentang pentingnya ASI eksklusif bagi bayi.
Dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa istilah menyusui berarti memberikan ASI langsung dari payudara ibu kepada bayi, bukan memberikan susu formula.
Selain itu, Andap juga menyoroti peran Bidan dalam pencegahan stunting, dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat hingga pelosok daerah mengenai pentingnya gizi ibu hamil dan pemberian ASI eksklusif bagi bayi hingga usia dua tahun.
Pj Gubernur juga menyampaikan data terbaru terkait Angka Kematian Ibu (AKI), dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Sultra, yang mencapai 44 orang, dengan Kolaka sebagai penyumbang tertinggi.
Sedangkan AKB juga cukup tinggi, dengan total 313 kasus, di mana Kota Kendari mencatat angka tertinggi.
Dia menekankan bahwa Bidan memiliki peran penting dalam menurunkan stunting serta AKI dan AKB melalui intervensi spesifik seperti pemberian tablet tambah darah bagi remaja putri dan ibu hamil, serta advokasi pemberian ASI eksklusif.
Untuk mendukung tugas Bidan, pemerintah daerah menugaskan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi untuk melakukan sejumlah langkah, yakni pendataan ulang jumlah bidan, peningkatan kesejahteraan bidan non-ASN, dan pengalokasian anggaran untuk jaminan kesehatan Bidan.
Selain itu, pemerintah daerah harus menginisiasi Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Sultra tentang Kebidanan.
Editor: Wiwid Abid Abadi