News  

PT Arnoc Indonesia Energi Gelar Geovia Day 2024 di Sulawesi Tenggara

PT Arnoc Indonesia Energi menggelar kegiatan Geovia Day 2024 di Swiss Belhotel Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) yang dimulai pada Senin (11/11). Foto: Dok. Istimewa.

Kendari – PT Arnoc Indonesia Energi menggelar kegiatan Geovia Day 2024 di Swiss Belhotel Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) yang dimulai pada Senin (11/11).

Kegiatan ini akan berlangsung selama dua hari dengan rangkaian acara konferensi pada hari pertama dan dilanjutkan dengan pelatihan software Geovia Surpac untuk para ahli tambang dan geologi pada hari kedua.

Diketahui, Geovia adalah brand software pemodelan geologi dan perencanaan tambang yang dikembangkan oleh perusahaan software Perancis, Dassault Systèmes.

Produk-produk Geovia seperti Surpac, Whittle, MineSched dan Minex telah banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan tambang di Indonesia sejak lama.

PT Arnoc Indonesia Energi selaku satu satunya platinum partner di Indonesia merupakan mitra stategis Dassault Systemes di industri tambang.

Melalui acara Geovia Day ini mereka mengundang berbagai pemangku kepentingan termasuk pemerintah daerah, universitas serta organisasi profesi sebagai bentuk sinergi demi kemajuan teknologi di industri pertambangan.

Acar tersebut dibuka langsung oleh Sekda Sultra, Asrun Lio, yang mewakili Pj Gubernur, Andap Budhi Revianto.

Asrun dalam keterangannya seusai membuka kegiatan mengapresiasi kehadiran PT Arnoc Indonesia Energi di Bumi Anoa yang memang dikenal dengan kekayaan sumber daya alam sektor pertambangan.

“Kita tahu bahwa Sultra ini kaya akan sumber daya alam, tapi kalau sumber daya alam ini tidak dikelola dengan baik, tidak memanfaatkan teknologi dalam banyak hal, tentu kekayaan alam ini menjadi sia-sia,” kata Asrun.

“Oleh karena itu Pemprov Sultra mengapresiasi PT Arnoc Indonesia ini yang hadir sebagai partner di sektor pertambangan, bisa menyediakan teknologi yang dibutuhkan dalam dunia pertambangan kita,” sambungnya.

Asrun mengatakan, kehadiran PT Arnoc yang menyediakan softwere pertambangan dapat membantu tata kelola pertambangan di Sultra yang lebih baik lagi.

“Bicara pertambangan ini perspektif kita kan menjadi dua hal, positif dan negatif. Di satu sisi pertambangan bisa meningkatkan ekonomi, lapangan kerja, tapi di sisi lain kita diperhadapkan masalah lingkungan,” kata Asrun.

“Dan kehadiran PT Arnoc ini hisa hadir dari sisi teknologinya, di mana softwere yang dibutuhkan oleh industri pertambangan ini bisa difasilitasi dan disediakan PT Arnoc. Tentu tujuan akhirnya adalah bagaimana tata kelola pertambangan kita itu bisa benar-benar baik dan hasilnya untuk masyarakat Sultra,” pungkasnya.

Diketahui, pada konferensi hari pertama akan dilaksanakan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara PT Arnoc Indonesia Energi dengan Universitas Halu Oleo yang diwakili Dekan FMIPA, Dr Ida Usman, untuk program Arnoc Mining Academy yang merupakan rangkaian pelatihan software untuk mahasiswa.

“Kami berharap program Arnoc Mining Academy dapat menjadi kontribusi kami dan menjadi  wujud nyata yang memberikan dampak positif dari kolaborasi antara dunia akademik dan industri,” kata Direktur PT Arnoc Indonesia Energi, Yuafrinaldi.

Rangkaian Geodiva Day 2024 juga akan menampilkan sesi pembicara dari para ahli dari Dassault Systemes seperti Ralph Smith sebagai Geodiva Global Sales Director, dan Lastina Hutapea selaku Industry Process Consultant.

Selanjutnya akan diadakan pula sharing session dari para profesional pengguna produk Geodiva yang merupakan perwakilan dari perusahaan-perusahaan tambang yang beroperasi di wilayah timur Indonesia seperti PT Bukit Makmur Istindo Nikeltama, PT GAG Nikel, PT Hengjaya Mineralindo, dan PT Sumberdaya Arindo.

Pada hari kedua, pelatihan sotware Geovida Surpac akan akan dibagi menjadi dua kategori yaitu Surpac for Geologist dan Surpac for Engineer. Di mana keduanya akan dilakukan secara bersamaan dengan dipandu oleh instruktur dari PT Arnoc Indonesia Energi.

“Kami berharap dengan Geodiva Day 2024 dapat membuka kesempatan untuk memperkuat kolaborasi antara sektor swasta, pemerintah dan akademisi dalam mewujudkan solusi cerdas untuk tantangan yang dihadapi di industri pertambangan di Indonesia,” pungkas Yuafrinaldi.


Editor: Wiwid Abid Abadi

error: Content is protected !!