Kendari – Kembali beroperasinya PT Modern Cahaya Makmur (MCM) di Puriala, Konawe, dan PT Tiara Abadi Sentosa (TAS) di Nambo, Kendari, membawa dampak nyata bagi perekonomian masyarakat setempat.
Para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal kini merasakan lonjakan pendapatan seiring dengan meningkatnya aktivitas perusahaan.
Nunung, seorang pedagang nasi bungkus di sekitar wilayah operasi PT MCM, mengaku dagangannya kini selalu habis terjual.
“Dulu saya sering khawatir kalau dagangan tidak laku, tapi sekarang, sejak PT MCM kembali beroperasi, jualan saya habis terus. Pendapatan saya naik hampir dua kali lipat,” ungkapnya dengan antusias, Minggu (23/2).
Nadya, pemilik warung di Puriala, juga merasakan hal yang sama. Menurutnya, keberadaan perusahaan tambang ini menjadi faktor utama meningkatnya omzet warungnya.
“Sebelumnya, warung saya sepi. Sekarang, hampir setiap hari ramai pekerja dan sopir truk yang mampir beli rokok, air minum, dan makanan ringan. Penghasilan saya naik drastis,” katanya.
Sementara itu, di kawasan Pondidaha, Konawe, para pedagang yang berada di jalur hauling ore nikel dari PT MCM ke Jetty PT TAS turut merasakan dampak positif. Tuti, seorang pedagang di PJR Pondidaha, menyebut bahwa tempatnya kini menjadi persinggahan favorit bagi para sopir truk.
“Mereka sering singgah buat ngopi, makan jagung bakar, atau sekadar melepas lelah. Dulu sepi, sekarang jualan saya jalan terus,” jelasnya.
Sumardin, seorang pedagang di dekat Jetty PT TAS, juga mengungkapkan perubahan signifikan dalam bisnisnya.
“Sejak aktivitas perusahaan kembali berjalan, jualan saya laris manis. Ini sangat membantu ekonomi keluarga saya,” ujarnya dengan nada lega.
Dengan meningkatnya aktivitas ekonomi di sekitar wilayah operasional perusahaan tambang ini, masyarakat berharap kondisi ini terus berlanjut agar kesejahteraan mereka semakin membaik.
Editor: Denyi Risman