Pendapatan Negara di Sultra Capai Rp449,48 Miliar, Tapi Pajak Melemah

Kepala Kanwil DJPb Sultra, Syarwan. Foto: Dok. Istimewa.

Kendari – Mesin penerimaan negara di Sulawesi Tenggara (Sultra) mulai bergerak, tapi lajunya belum secepat yang diharapkan. Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (Kanwil DJPb) Kementerian Keuangan mencatat, realisasi Pendapatan Negara di Sultra selama Januari-Februari 2025 mencapai Rp449,48 miliar.

Namun, di balik angka itu, ada cerita kontras. Penerimaan pajak yang selama ini jadi tulang punggung pendapatan negara justru mengalami kontraksi 8,15 persen secara year on year (yoy), hanya menyumbang Rp317,46 miliar. Di sisi lain, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) justru tumbuh 18,14 persen dengan kontribusi Rp132,02 miliar.

“Untuk penerimaan perpajakan secara yoy mengalami kontraksi sebesar 8,15 persen, sementara PNBP mengalami pertumbuhan sebesar 18,14 persen,” ujar Kepala Kanwil DJPb Kemenkeu Sultra, Syarwan dikutip melalui Antara, Senin (3/3).

Sementara di sisi pengeluaran, negara menggelontorkan dana jauh lebih besar. Belanja Negara di Sultra pada periode yang sama telah mencapai Rp2,44 triliun dari total pagu Rp25,56 triliun. Dari jumlah itu, Rp481,34 miliar digelontorkan untuk belanja kementerian/lembaga (K/L), sementara Rp1,96 triliun dialirkan sebagai transfer ke daerah (TKD).

Dengan kata lain, negara masih lebih banyak mengucurkan uang dibandingkan menariknya kembali lewat pajak dan PNBP.

Belanja negara ini menunjukkan tren meningkat. “Secara tahun ke tahun, belanja K/L tumbuh sebesar 46,24 persen dan belanja TKD meningkat 28,92 persen,” ungkap Syarwan.

Institusi kepolisian menjadi pemegang belanja terbesar, menyerap Rp133,34 miliar atau 27,70 persen dari total belanja K/L di Sultra. Sementara itu, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN mencatat pertumbuhan belanja tertinggi secara yoy sebesar 12,29 persen.

Dari segi persentase realisasi terhadap pagu, KPPN Kolaka menempati posisi teratas dengan 9,79 persen, didorong oleh akselerasi belanja pegawai. Namun, secara nominal, KPPN Kendari masih menjadi juara dengan realisasi belanja K/L tertinggi, mencapai Rp345,73 miliar atau 71,83 persen dari total realisasi belanja K/L di Bumi Anoa.


Editor: Denyi Risman

error: Content is protected !!