Berita  

Ditjenpas Sultra Bentuk Tim Khusus! Peredaran Narkoba di Lapas Jadi Target Utama

Kepala Kantor Wilayah Ditjenpas Sultra, Sulardi, memimpin rapat koordinasi bersama jajaran pemasyarakatan di Sulawesi Tenggara, Rabu (12/3). Foto: Dok. Istimewa.

Kendari – Perang melawan narkoba di dalam lembaga pemasyarakatan (Lapas) dan rumah tahanan (Rutan) memasuki babak baru. Tak ingin ada celah bagi peredaran gelap di balik jeruji besi, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sulawesi Tenggara (Ditjenpas Sultra) membentuk tim kerja khusus.

Langkah ini bukan sekadar kebijakan di atas kertas, melainkan tindakan nyata untuk memastikan 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Menimipas) berjalan efektif, terutama dalam upaya pemberantasan narkoba.

Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Ditjenpas Sultra, Sulardi, menegaskan bahwa pembentukan tim ini adalah tindak lanjut dari arahan Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Mashudi, yang menuntut perubahan konkret dalam sistem pemasyarakatan.

“Tim kerja ini akan fokus pada koordinasi dan pengawasan pelaksanaan program akselerasi di seluruh UPT Pemasyarakatan di Sulawesi Tenggara,” tegas Sulardi, Rabu (12/3).

Tidak ada kompromi bagi peredaran narkoba dan praktik ilegal lainnya. Tim ini akan bekerja sebagai garda terdepan dalam memastikan bahwa Lapas dan Rutan bukan lagi tempat nyaman bagi jaringan gelap.

Selain itu, Ditjenpas Sultra juga ingin mengubah paradigma bahwa warga binaan hanya menjadi beban. Melalui program kemandirian, mereka didorong untuk menjadi individu produktif.

“Kami berkomitmen untuk memberantas peredaran narkoba dan praktik ilegal lainnya di dalam Lapas dan Rutan, serta meningkatkan produktivitas warga binaan melalui program kemandirian,” kata Sulardi.

Tak hanya fokus pada pemberantasan narkoba, tim kerja ini juga akan mengembangkan program ketahanan pangan dan pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di dalam Lapas.

Ditjenpas Sultra mendorong warga binaan untuk aktif mendukung ketahanan pangan daerah. Selain itu, berbagai pelatihan keterampilan diberikan agar mereka mampu menghasilkan produk UMKM berkualitas yang dapat bersaing di pasar.

Dalam rapat koordinasi yang digelar di Kantor Wilayah Ditjenpas Sultra, sejumlah strategi telah disepakati. Penguatan sistem pemantauan, evaluasi ketat terhadap kebijakan, serta pelatihan intensif bagi petugas pemasyarakatan menjadi agenda utama.

Tidak hanya itu, kerja sama dengan berbagai lembaga pemerintah dan swasta juga akan diperkuat guna mempercepat realisasi program.

Lebih dari sekadar membersihkan Lapas dari narkoba, tim ini membawa misi besar: menjadikan pemasyarakatan sebagai ruang rehabilitasi yang sesungguhnya.

“Kami ingin memastikan bahwa pemasyarakatan bukan lagi tempat persembunyian bagi kejahatan, melainkan ruang rehabilitasi yang benar-benar membentuk kembali individu,” pungkasnya.


Editor: Denyi Risman

error: Content is protected !!