Kendari – Kabar baik bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kota Kendari. Pemerintah Kota Kendari tengah mempersiapkan program bantuan modal usaha sebesar Rp5 juta per UMKM tanpa bunga dan tanpa agunan. Program ini dijadwalkan akan diluncurkan pada Mei 2025, bertepatan dengan perayaan Hari Ulang Tahun Kota Kendari.
Persiapan program tersebut disampaikan langsung oleh Tim Percepatan Pembangunan Kota Kendari dalam audiensi bersama Wali Kota Kendari, dr. Siska Karina Imran, SKM, Senin (21/4), di Kantor Wali Kota Kendari.
Audiensi itu dihadiri oleh Koordinator Tim Percepatan Pembangunan Kota Kendari Dr. Bahtiar, anggota tim Hayani Imbu, Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kota Kendari Aldakesutan Lapae, serta Ketua Koperasi IMF Amanah Sultra.
Dr. Bahtiar mengungkapkan bahwa program bantuan modal usaha ini merupakan salah satu janji politik pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kendari, dr. Siska Karina Imran dan Sudirman, untuk periode 2025–2030. Ia berharap program ini menjadi langkah nyata dalam menggerakkan perekonomian kerakyatan.
“Insya Allah, sesuai arahan Ibu Wali Kota, kami telah menyiapkan data UMKM penerima bantuan modal usaha. Launching program ini rencananya akan dilakukan saat HUT Kota Kendari Mei mendatang,” ujar Dr. Bahtiar.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kota Kendari Aldakesutan Lapae menegaskan bahwa bantuan modal tersebut hanya diberikan kepada pelaku usaha yang terdata resmi dan memiliki Kartu UMKM Maju Kota Kendari.
“Bantuan ini menyasar pelaku UMKM yang memang aktif, terdata resmi, dan memiliki Kartu UMKM Maju. Pendampingan dan verifikasi telah kami lakukan bersama koperasi pelaksana,” ujarnya.
Bantuan ini akan disalurkan melalui koperasi resmi yang telah menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kota Kendari. Salah satu koperasi pelaksana adalah Koperasi IMF Amanah Sultra. Skema bantuan tanpa bunga dan tanpa agunan ini diharapkan dapat memberikan akses permodalan yang lebih mudah bagi UMKM yang selama ini kesulitan mengakses pinjaman dari lembaga keuangan formal.
Editor: Denyi Risman
