Berita  

Menteri Agama RI Launching Gerakan Tanam 1 Juta Pohon Matoa, Sultra Sumbang 3 Ribu Bibit

Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara, Hugua (kiri), bersama Kakanwil Kemenag Sultra, Muhamad Saleh (kanan), menanam pohon matoa secara simbolis di pelataran Kanwil Kemenag Sultra usai mengikuti launching Gerakan Penanaman 1 Juta Pohon Matoa secara virtual, Selasa (22/4). Foto: Dok. Istimewa.

Kendari – Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Hugua, bersama Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sultra, Muhamad Saleh, Forkopimda Sultra, serta tokoh lintas agama, mengikuti acara launching Gerakan Penanaman 1 Juta Pohon Matoa secara virtual dalam rangka memperingati Hari Bumi ke-55, pada Selasa (22/4).

Acara tersebut dipimpin langsung oleh Menteri Agama (Menag) RI, Nasaruddin Umar, melalui platform virtual. Gerakan ini diadakan serentak oleh seluruh jajaran Kemenag di Indonesia dan merupakan implementasi dari Astra Protas Kemenag Berdampak yang mengusung konsep Ekoteologi.

Konsep ini menekankan pentingnya menjaga keseimbangan lingkungan melalui perspektif keagamaan.

Usai mengikuti launching virtual, Wakil Gubernur Hugua dan Kakanwil Kemenag Sultra, Saleh, bersama para pejabat lainnya, melakukan penanaman pohon matoa secara simbolis di pelataran Kanwil Kemenag Sultra.

Dalam kesempatan tersebut, Kakanwil Kemenag Sultra menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran Kemenag Sultra yang telah berpartisipasi aktif dalam menyukseskan Gerakan Penanaman 1 Juta Pohon Matoa.

“Kemenag Sultra mampu mengumpulkan 3 ribu bibit matoa atau melebihi target yang ditetapkan sebelumnya, yakni 2 ribu bibit pohon matoa,” ujar Saleh dengan penuh semangat.

Saleh berharap program penanaman pohon matoa ini tidak hanya menjadi simbol kepedulian terhadap lingkungan, tetapi juga sebagai gerakan nyata yang berkelanjutan.

“Saya berharap program penanaman 1 juta pohon Matoa ini tidak hanya menjadi simbol kepedulian kita terhadap lingkungan, tetapi juga menjadi gerakan nyata yang berkelanjutan,” tegas Saleh.

Lebih lanjut, Saleh menjelaskan bahwa melibatkan seluruh elemen masyarakat, termasuk Madrasah, Pondok Pesantren, dan Aparatur Sipil Negara (ASN) Kemenag, diharapkan bisa membangun kesadaran bahwa menjaga alam adalah bagian dari ibadah dan tanggung jawab moral bersama.

Penanaman pohon matoa tidak hanya dilakukan di pelataran Kanwil Kemenag Sultra, tetapi juga di kantor-kantor Kemenag Kabupaten/Kota, Madrasah, Pondok Pesantren, rumah ibadah, Basnaz, KUB, serta lembaga terkait lainnya di Sultra.

Saleh juga menekankan bahwa penanaman ini akan dilakukan secara berkelanjutan dan dievaluasi untuk memastikan pertumbuhannya. Pohon yang tidak berkembang akan diganti dan dirawat guna menjaga keseimbangan alam di Sultra.

“Semoga pohon-pohon yang ditanam hari ini menjadi warisan hijau bagi generasi mendatang, memperkuat ketahanan lingkungan dan mendukung keseimbangan,” pungkas Saleh.

Sementara itu, Wakil Gubernur Hugua menambahkan, kegiatan penanaman pohon ini memiliki makna penting dalam kehidupan.

“Kegiatan ini menandakan bahwa bangsa Indonesia saat ini telah menjalankan pesan moral yang sangat tinggi nilainya,” kata Hugua.

Ia mengingatkan bahwa pohon adalah simbol kehidupan dan bahwa memberi nilai lebih kepada alam adalah ajaran agama yang mendalam.

“Jadi, sebaik-baiknya kita memberi nilai lebih kepada alam semesta daripada mengambil banyak dari alam semesta. Itu ajaran agama yang paling dalam,” tandasnya.


Editor: Denyi Risman

error: Content is protected !!