PKB Sultra Nyalakan Mesin Politik, Siap Tempur di Pemilu 2029 dan Pilkada 2030

Ketua DPW PKB Sultra, Jaelani, memberikan arahan kepada seluruh Ketua dan pengurus DPC se-Sultra dalam Rapat Konsolidasi di Kendari, Selasa (13/5). Foto: Dok. Istimewa.

Kendari – Di tengah dinamika politik nasional yang mulai menggeliat pasca-Pemilu 2024, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sulawesi Tenggara (Sultra) tidak tinggal diam. Bertempat di salah satu hotel ternama di bilangan Jalan Edi Sabara, Kota Kendari, Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKB Sultra menggelar Rapat Konsolidasi yang mempertemukan seluruh Ketua dan pengurus DPC kabupaten/kota se-Sultra, Selasa (13/5).

Langkah ini bukan hanya bagian dari rutinitas organisasi, tetapi menjadi pernyataan politik bahwa PKB Sultra tengah memanaskan mesin partai dan menyolidkan kekuatan akar rumput untuk menyongsong dua momentum besar: Pemilu 2029 dan Pilkada serentak 2030.

Ketua DPW PKB Sultra, Jaelani yang juga anggota Komisi IV DPR RI, tampil memberikan arahan strategis. Dalam pidatonya, Jaelani menegaskan bahwa PKB tidak bisa lagi berjalan biasa-biasa saja. Ia menginstruksikan seluruh kader untuk fokus pada isu-isu fundamental yang menyentuh langsung kepentingan rakyat.

“Kepada seluruh kader untuk selalu mendukung program pemerintah, khususnya di bidang ketahanan pangan. Ini bukan hanya instruksi politik, tapi panggilan ideologis,” tegas Jaelani.

Ia juga menekankan pentingnya kerja-kerja politik yang progresif dan terukur sejak dini. Menurutnya, kemenangan dalam Pemilu dan Pilkada tidak dibangun dalam hitungan bulan, tetapi dalam rentang waktu panjang yang dimulai dari konsolidasi yang rapi dan arah perjuangan yang jelas.

Di forum konsolidasi ini, hadir pula sejumlah figur strategis dari tubuh PKB. Salah satunya, Ali Mardan anggota DPRD Provinsi Sultra dari Komisi IV yang membidangi kesejahteraan rakyat. Dalam wawancaranya usai kegiatan, ia menegaskan pentingnya peran legislator dalam memastikan PKB tidak hanya hadir di panggung politik, tetapi juga di ruang kebijakan publik.

“Kita tidak boleh hanya bicara soal kursi, tapi bicara pengaruh dan kebermanfaatan bagi masyarakat. Kami di Komisi IV mengawal sektor pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, hingga perlindungan sosial. Konsolidasi ini adalah momen untuk menyelaraskan visi partai dengan kerja nyata di lapangan,” ujarnya.

Dari daerah kepulauan, suara politik juga datang dari La Ode Burhanudin, anggota DPRD Kabupaten Muna Barat sekaligus Ketua Komisi I dan Sekretaris DPC PKB setempat. Ia menekankan bahwa struktur partai di tingkat bawah adalah fondasi kemenangan.

“PKB Muna Barat telah memulai pengorganisasian hingga desa. Kami ingin PKB hadir sebagai kekuatan politik yang membela rakyat dari hal-hal paling dasar, termasuk hak atas tanah dan akses layanan publik,” ungkapnya.

Dengan semangat kolektif dan narasi politik yang mulai dirancang, konsolidasi ini menjadi bukti bahwa PKB Sultra sedang menyiapkan diri menjadi kekuatan penentu. Bukan hanya mengejar keterwakilan, tetapi juga membangun pengaruh dan daya tawar politik yang relevan di masa depan.


Editor: Denyi Risman

error: Content is protected !!