Kendari – Mahasiswa Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker Angkatan 9 Universitas Haluoleo (UHO) Kendari berkerjasama dengan BLUD UPTD Puuwatu Kendari menggelar sosialisasi Dagusibu atau kepanjangan dari Dapatkan, Gunakan, Simpan, Buang obat dengan baik dan benar, serta sosialisasi penggunaan obat diabetes melitus pada pasien lanjut usia.
Kegiatan yang dilaksanakan di Puskesmas Puuwatu Kota Kendari pada Sabtu (20/5) itu digelar bersama dengan ibu-ibu lanjut usia.
Sosialisasi ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat lanjut usia terkait cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan dan membuang obat dengan baik dan benar, serta mengedukasi masyarakat mengenai diabetes mellitus dan penggunaan obat diabetes melitus.
Tentang Dagusibu
Dagusibu merupakan singkatan dari Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang yang bertujuan agar masyarakat lebih paham mengenai hal-hal dasar obat. Banyaknya jenis obat yang beredar di pasaran serta kurang dan tidak akuratnya informasi yang didapatkan masyarakat akan menimbulkan kesalahan dalam penggunaan obat, terutama untuk pasien lansia.
Penyakit Diabetel Militus
Diabetes Militus adalah sebuah penyakit metabolik yang ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah seseorang akibat kelainan sekresi insulin, ganguan kerja insulin ataupun keduanya. Kondisi ini bisa didiagnosis melalui beberapa pemeriksaan, seperti tes gula darah puasa, tes gula darah sewaktu dan lain-lain.
Diabetes Melitus merupakan satu dari 10 penyebab kematian terbanyak di dunia menurut versi WHO pada tahun 2021. Orang yang mengalami diabetes melitus perlu lebih memperhatikan kadar gula darah dalam tubuhnya agar tidak terjadi komplikasi serius, seperti penyakit jantung, gagal ginjal, kebutaan, amputasi, bahkan kematian. Itulah mengapa cukup penting bagi seseorang yang memiliki risiko diabetes untuk melakukan pemeriksaan secara rutin.
Fadliah Ramadhan, salah satu mahasiswa yang terlibat dalam sosialisasi itu kepada Sultanesia menjelaskan, kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai Dagusibu dan penggunaan obat diabetes melitus membuat mahasiswa program studi pendidikan profesi apoteker melakukan edukasi mengenai hal itu di Puskesmas Puuwatu.
Tujuan utamanya, kata Fadliah, dapat membantu pihak puskesmas dalam menyampaikan informasi kepada para lansia mengenai penggunaan obat-obatan yang mereka konsumsi sehingga dapat meminimalisirkan kesalahan dalam penggunaan obat.
“Sosialisasi Dagusibu obat dan penyuluhan diabetes melitus diterima dengan baik oleh masyarakat. Hal ini ditandai dengan setelah sosialisasi dilakukan post test dan masyarakat sangat memahami materi sosialisasi yang telah disampaikan berupa cara penggunaan insulin, cara penggunaan tetes mata, pola hidup sehat untuk mencegah diabetes melitus dan lainnya,” kata Fadliah Ramadhan.
Untuk diketahui, mahasiswa yang terlibat dalam sosialisasi itu sebanyak 5 orang. Mereka adalah Evi efriani S.Farm, Fadliah Ramadhan S.Farm. Muliyani Harli S.Farm, Sahriani S.Farm dan Yulinar Dwi Putri S.Farm. Kelimanya di bawah bimbingan Nuralifah S.Farm, M.Kes, Apt dan Apt Nurramadhani A Sida, S Farm, M.Pharm.Scin.
Editor: Muh Fajar Ragil Ananta