Kendari – Kantor Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas Kendari kembali menggelar pelatihan kepada puluhan potensi SAR di Kota Kendari untuk teknik pertolongan pertama.
Kegiatan tersebut dibuka pada Senin (19/6) di Aula Wakatobi Kantor Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Tenggara dan akan berlangsung hingga 24 Juni 2023 mendatang.
Usai pembukaan, kegiatan pemberian materi dan praktek akan digelar di Kantor Kwarda Gerakan Pramuka Sulawesi Tenggara.
Kegiatan tersebut diikuti oleh sekitar 50 peserta yang terdiri dari personel TNI, Polri, instansi pemerintah, dan organisasi kemasyarakatan.
Kegiatan pelatihan ini dibuka secara resmi oleh Staf Ahli Gubernur Sultra Bidang Ekonomi Keuangan dan Pengembangan, La Ode Saifuddin, yang mewakili gubernur karena berhalangan hadir.
Dalam sambutan gubernur yang dibacakan Saifuddin, dia berharap dengan pelatihan potensi ini dapat menghasilkan kekuatan SAR yang terintegrasi secara pasif sehingga pelayanan SAR yang diberikan kepada masyarakat bisa dilaksanakan secara cepat dan optimal.
Sementara itu, Plt Kepala Basarnas Kendari, Rudi, menjelaskan bahwa maksut dan tujuan pelatihan ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan tentang pertolongan pertama atau first aid bagi para potensi SAR di wilayah Sulawesi Tenggara.
Kemudian juga untuk meningkatkan kemampuan masyarakat yang berpotensi melakukan pencarian dan pertolongan dalam melaksanakan evakuasi, berbagi pengalaman sekaligus menjalin sinergi dan soliditas antara KPP Kendari dengan potensi SAR di wilayah Sulawesi Tenggara.
Lebih lanjut Rudi menjelaskan bahwa Basarnas menetapkan empat unsur utama penunjang keberhasilan operasi SAR, yaitu Basarnas sendiri selaku liding sektor di bidang pencarian dan pertolongan, kemudian unsur pemerintah, baik pusat, daerah melalui BNPB dan BPBD, kemudian TNI Polri dan juga potensi SAR yang mewakili masyarakat.
“Sinergitas antara Basarnas dan non Basarnas tersebut diharapkan terwujud melalui pelatihan bagi potensi SAR ini, kekompakan dan kebersamaan keempat komponen tersebut akan terus diupayakan untuk dipupuk dengan harapan mampu meminimalisasi jatuhnya korban jiwa pada setiap kecelakaan, bencana atau kondisi membahayakan manusia,” jelas Rudi.
Editor: Wiwid Abid Abadi