Berita  

Sultra Jadi Tuan Rumah Hari Bakti PRB 2023, BPBD Matangkan Persiapan

Gubernur Sultra, Ali Mazi, menerima pataka tanda Sultra menjadi tuan rumah PRB 2023. Foto: Dok. Istimewa.

Kendari – Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) ditunjuk menjadi tuan rumah pelaksanaan bulan bakti Pengurangan Risiko Bencana (PRB) ke-11 yang digelar pada bulan Oktober 2023 mendatang.

Penunjukkan ini dilaksanakan usai Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi menerima pataka pada pelaksanaan bulan PRB Oktober 2022 di Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim).

Event terbagi menjadi dua kegiatan besar yakni Rakornas yang sudah digelar Februari 2023 lalu di Jakarta dan PRB nya akan dipusatkan di Sultra.

Pelaksana Harian (Plh) Kepala BPBD Sultra, Andrian menjelaskan forum bulan PRB merupakan ajang konsolidasi menghalau risiko bencana dan menjadi fokusnya adalah untuk menggaungkan penanggulangan risiko.

Kemudian yang menjadi tujuannya adalah untuk mengkonsolidasikan hal tersebut ke semua level pentahelix, mulai dari pemerintah, masyarakat, dunia usaha, media massa dan akademisi.

Hal itu sesuai amanah Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk membangun dan berkolaborasi secara pentahelix dalam rangka membangun kesadaran masyarakat terhadap pengurangan risiko bencana.

Ali Mazi saat memberikan sambutan di acara PRB ke-10 di Pontianak menyampaikan, apresiasi untuk pemerintah Provinsi Kaltim atas kesuksesannya menjadi tuan rumah.
Berkenaan dengan menjadi tuan rumah hari PRB ke-11, Ali Mazi menyebutkan Sultra mempunyai program strategis dengan tagline “Aman Membangun Sultra untuk Pilar Indonesia Maju”.

Adapun dasar kebijakan penanggulangan bencana di Provinsi Sultra yakni Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana; Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pembentukkan Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah.

Kemudian, Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2016 tentang Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara; Peraturan Gubernur Sulawesi Tenggara Nomor 86 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara; dan Rencana Strategis BPBD Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2018-2023.

Dalam rangka peningkatan program Kegiatan Penanggulangan Bencana kata dia, pemerintah provinsi berupaya untuk meningkatkan sosialisasi utamanya di tingkat SMA/Sederajat. Kabupaten/kota yang sudah dilaksanakan di Kota Kendari, Kota Baubau, Kabupaten Bombana, Kabupaten Muna, Kabupaten Wakatobi, Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) dan Kabupaten Kolaka Timur (Koltim).

Kemudian telah membentuk Desa Tangguh Bencana, di Kabupaten Konawe Selatan;  Kota Kendari, Kabupaten Buton, Kabupaten Kolaka, Kota Baubau, Kabupaten Konawe, Kabupaten Buton Utara (Butur) dan Kabupaten Konawe Utara (Konut).

Rapat bersama BPBD se-Sulawesi Tenggara. Foto: Dok. Istimewa.

Serta telah melakukan sosialisasi Kegiatan Rumah Ibadah Tangguh Bencana (RITANA) telah dilaksanakan di 8 kabupaten/kota terdiri dari: Kota Kendari, Kabupaten Muna, Kabupaten Muna Barat (Mubar), Kabupaten Buton, Kabupaten Buton Selatan (Buse), Kabupaten Buton Tengah (Buteng), Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), dan Kabupaten Koltim.

Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Sultra Muhammad Yusuf menyebutkan, sejauh ini pihaknya terus melakukan persiapan untuk menyukseskan kegiatan tersebut melalui rapat koordinasi internal BPBD, dengan pihak eksternal serta stakeholder terkait.

Kata dia rencananya, kegiatan ini akan dihadiri seluruh BPBD se-Indonesia dan kemungkinan BNPB akan mengundang pihak kedutaan besar negara lain. Rangkaian kegiatan akan digelar sepanjang bulan Oktober 2023 dan puncaknya akan digelar di Kota Kendari sekitar tanggal 14-15 Oktober.

“Kegiatan ini akan menjadi ajang bagi kita untuk mengenalkan daerah Sultra, baik itu dari segi cara penanggulangan bencana serta yang terpenting promosi daerah kita yang mungkin akan berdampak terhadap perekonomian daerah,” katanya.

Selain itu, Kota Kendari dan Konut akan menjadi dua lokasi pelaksanaan kegiatan Bulan Bakti PRB tersebut. Di Kota Kendari akan digelar puncak acara di Hotel Claro, kemudian jambore relawan yang akan diikuti 1.000 relawan se-Indonesia dan dipusatkan di Pelataran Tugu Religi Sultra.

Di Konut sendiri akan dilakukan trip bersama yang merupakan bagian dari side event. Selanjutnya penanaman pohon mangrove bakal digelar di Tapulaga, Kabupaten Konawe serta ada pula pemberian anugerah tangguh award yang bisa diikuti oleh masyarakat umum.


ADVETORIAL

error: Content is protected !!