Berita  

Persiapan Sultra Jadi Tuan Rumah PRB 2023 Sudah Matang

Kepala BPBD Sultra, Muhamad Yusup. Foto: Dok. Istimewa.

Kendari – Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dipercaya menjadi tuan rumah dalam peringatan bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) 2023.

Kegiatan tersebut akan berlangsung di ibu kota provinsi Sulawesi Tenggara, Kota Kendari, pada 9 hingga 15 Oktober mendatang.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sultra, Muhammad Yusup mengatakan bahwa pihaknya sangat siap menggelar kegiatan tersebut.

Kata dia, saat ini progres persiapannya telah mencapai 90 persen. Hal-hal teknis kegiatan juga sudah dipersiapkan dengan matang.

“Insha Allah dalam minggu ini kita sudah siap 100 persen. Tempat pelaksanaan dan agenda kegiatan yang dikoordinasikan dengan pusat sudah siap semua,” kata Yusup saat ditemui di ruangannya pada Rabu (6/9).

Kegiatan PRB 2023 tersebut akan digelar di tiga tempat di Kota Kendari, yaitu Tugu Eks MTQ, Hotel Claro, dan Soropia. Selain itu, juga ada fell trip di pulau Labengki, Konawe Utara (Konut). Kegiatan tersebut dikabarkan akan di buka oleh Menko PMK, Muhadjir Effendy.

Dalam kegiatan PRB 2023, banyak dilakukan edukasi-edukasi kepada anak sekolah dan masyarakat yang tidak memahami apa yang harus dilakukan jika terjadi bencana.

“Misalnya di negara-negara maju, seperti di Jepang. Di Jepang itu anak kecil sudah diberikan pemahaman tentang bagaimana menangani bencana, begitu pula di Kanada, Newzeland, Australia. Mereka sudah tau itu. Kita harapkan di negara kita juga seperti itu,” tambahnya.

Rapat BPBD Sultra membahas persiapan PRB 2023 via zoom. Foto: Dok. Istimewa.

Untuk mereleasikan PRB di seluruh wilayah Sultra, BPBD Sultra membentuk forum PRB di 17 kabupaten kota. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya preventif dalam rangka pengurangan resiko bencana.

Terlebih pada sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat untuk bisa memahami tentang bagaimana penanggulangan bencana utamanya dengan bekerja sama dengan semua pihak. Hal itu guna meminimalisir korban yang lebih banyak apabila terjadi bencana.

Kata Yusup, BPBD di 17 Kabupaten Kota di Sultra juga telah memiliki program masing-masing untuk penanggulangan bencana. Ia harap BPBD di daerah itu terus melakukan sosialisasi penanggulangan bencana sampai pada tingkat masyarakat yang paling rendah.

“Contoh, daerah-daerah yang ada di Kepulauan. Itu mereka sudah bentuk yang namanya forum-forum, bahkan sampai pada karang taruna peduli bencana yang terus berkolaborasi dengan semua pihak yang ada di daerahnya,” tutur Yusup.


ADVETORIAL

error: Content is protected !!