Kendari – Pj Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Andap Budhi Revianto memimpin deklarasi ratusan kepala sekolah, guru dan siswa untuk mewujudkan Pemilu 2024 damai di Bumi Anoa.
Deklarasi digelar di Hotel Claro Kendari, Selasa (7/11) yang diikuti oleh ratusan kepala sekolah, perwakilan guru dan siswa SMA SMK yang ada di Sultra.
Deklarasi juga dihadiri oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan perwakilan Polda Sulawesi Tenggara.
Kegiatan ini mengusung tema: deklarasi Pemilu Damai 2024 dalam rangka mewujudkan pesta demokrasi yang aman dan berintegritas bagi ASN di bidang pendidikan se-Sulawesi Tenggara.
Kegiatan diawali dengan pembacaan ikrar deklarasi yang dipimpin Kadis Dikbud Sultra, Yusmin, kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan naskah deklarasi damai.
Kepada awak media usai deklarasi, Pj Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto, mengatakan pentingnya deklarasi damai dan komitmen menjaga netralitas ASN ini karena mengingat pemilih pemula di Sultra cukup banyak, dan rata-rata masih usia pelajar kelas tiga SMA atau SMK sederajat.
Andap, melalui Dikbud Sultra ingin, para siswa yang menjadi pemilih pemula ini benar-benar bebas menentukan pilihannya tanpa ada intervensi dari pihak manapun.
“Saya hadir di sini dalam rangka rapat koordinasi evaluasi program pendidikan dan kebudayaan jajaran Dikbud Sultra, sekaligus dirangkai dengan deklarasi pemilu damai, aman, kondusif dan netral,” kata Andap.
“Kita tahu sebagian besar pemilih di tempat kita, di Sultra, adalah generasi milenial, jangan sampai ada intervensi, memaksa mereka, jadi mari kita laksanakan demokrasi dengan sebaik-baiknya. Jaga netralitas ASN di lingkungan pendidikan dalam pemilu ke depan,” tegasnya.
Kadis Dikbud Sultra, Yusmin, mengatakan, ada 370 sekolah, baik SMA, SMK dan SLB di Sulawesi Tenggara dengan jumlah kepala sekolah, guru dan siswa mencapai puluhan ribu.
Dari jumlah itu, ada puluhan ribu siswa, khususnya kelas tiga yang tahun ini menjadi pemilih pemula.
Untuk itu, menindaklanjuti arahan dan inisiasi Pj Gubernur Sultra dalam mewujudkan pemilu damai dan komitmen menjaga netralitas ASN, maka perlunya dilaksanakan kegiatan deklarasi ini.
“Ada puluhan ribu siswa yang sudah menjadi pemilih pemula, nah dengan arahan Pak Pj Gubernur, kita ingin memastikan, anak-anak kita itu bebas memilih pilihannya sendiri, tanpa ada paksaaan, arahan, atau bahkan intimidasi untuk memilih salah satu calon tertentu salam pemilu nanti,” jelasnya.
“Kami juga keluarga besar di lingkungan pendidikan, baik guru-guru maupun kepala sekolah, berdasarkan arahan Pak Pj Gubernur menyatakan ikrar menjaga netralitas di Pemilu,” pungkas Yusmin.
Naskah Ikrar Deklarasi Pemilu Damai
Pertama, menjaga dan menegakkan prinsip netralitas pegawai ASN diantara masing-masing dalam melaksanakan fungsi pelayanan publik baik sebelum selama maupun sesudah Pemilu 2024.
Kedua, menghindari konflik kepentingan, tidak melakukan praktek-praktek intimidasi dan ancaman kepada pegawai ASN, siswa SMA dan SMK se-Sulawesi Tenggara dan seluruh elemen masyarakat serta tidak memihak kepada pasangan calon tertentu.
Ketiga, menggunakan media sosial secara bijak dan tidak menyebarkan ujaran kebencian dan berita bohong.
Empat, menolak politik uang dan segala jenis pemberian dalam bentuk apapun.
Ikrar deklarasi dilaksanakan dengan penuh integritas dan rasa tanggungjawab dalam rangka mewujudkan netralitas pegawai ASN yang bermartabat, beretika dan demokratis demi terwujudnya persatuan dan kesatuan NKRI.
Mari kita wujudkan Pemilu 2024 di Sulawesi Tenggara yang partisipatif, jujur dan adil tanpa cela, aman, damai, serta kondusif dalam rangka mendukung kesinambungan pembangunan nasional.
Laporan: Wiwid Abid Abadi