Berita  

Ali Mazi Terima Cinderamata Sebagai Ahli Waris Pahlawan Oputa Yi Koo

Pahlawan Nasional Sultan Himayatuddin Muhammad Saidi atau Oputa Yi Koo. Diserahkan kepada ahli waris Ali Mazi. Foto: Frans Patadungan/Biro Adpim Pemprov Sultra.

Kendari – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) upacara peringatatan Hari Pahlawan ke-78 Tahun 2023  di Taman Makam Pahlawan Watubangga, Kecamatan Baruga, Kota Kendari pada Jumat (10/11).

Upacara itu dipimpin langsung Pj Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto, dan diikuti Sekda, OPD dan Forkopimda Sultra.

Pada perayaan ini pemerintah mengusung tema besar Hari Pahlawan 2023 adalah semangat pahlawan untuk masa depan bangsa dalam memerangi kemiskinan dan kebodohan. Tema ini diusung agar para generasi sekarang dapat memaknai semangat para pahlawan dalam konteks hari ini dan masa depan.

Usai rangkaian upacara, acara dilanjutkan dengan dengan penyerahan cinderamata dan bingkisan kepada keluarga mantan pejuang kemerdekaan kepada ahli waris, salah satu penerima cinderamata adalah mantan Gubernur Sultra, Ali Mazi, sebagai perwakilan ahli waris Pahlawan Oputa Yi Koo.

Berikut daftar penerima cinderamata yang diberikan Pj Gunerur Sultra:

–  Pahlawan Nasional Sultan Himayatuddin Muhammad Saidi atau Oputa Yi Koo. Diserahkan kepada ahli waris Ali Mazi. Sultan Himayatuddin Muhammad Saidi mendapat gelar sebagai Pahlawan Nasional berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor: 120/TK/Tahun 2019 pada 7 November 2019.

– Letnan Kolonel H Aib Supu Yusuf, diserahkan kepada ahli waris Ibu Nani Ginting. Semangat perjuangan Supu Yusuf memberikan ispirasi bagi kalangan pemuda di Kolaka dan Sulawesi Tenggara secara umum untuk melawan penjajah terus mencintai bangsa dan negara Republik Indonesia. Oleh karena jasa beliau tersebut, pemerintah memberikan penghargaan dengan mengabadikan nama Jalan Supu Yusuf menjadi salah satu nama jalan di Kota Kendari.

– Yakub Silondae, diserahkan kepada ahli waris Bapak Yusran Silondae.  Oleh karena jasa beliau, pada 10 November 1958 pemerintah memberikan tanda jasa sebagai pahlawan perjuangan gerilya membela kemerdekaan Negara yang diproklamirkan tanggal 17 Agustus 1945 oleh presiden Soekarno, pada tanggal 30 Oktober 1981 Gelar kehormatan veteran pejuang kemerdekaan RI golongan A NPV-17.010.292 oleh Menteri Pertahanan Keamanan/Panglima Angkatan Bersenjata/Wapangap Laksamana TNI Sudomo, Piagam bintang legiun veteran RI, Satya Lencana Karya Satya Kelas I dari Presiden atas jasa dan pengabdian kepada negara sebagai PNS.

– Mayor Jendral TNI (Purn) Eddy Sabara, diserahkan kepada ahli waris Ronald Sabara. Mayor Jendral TNI (Purn) Eddy Sabara bergabung dalam Revolusi, beliau  mendaftar di Akademi Militer Magelang pada 1948 dan terlibat dalam kampanye melawan pemberontakan di Sulawesi.

Puncak kariernya dalam militer adalah menjadi komandan Resimen Induk Kodam XIV/Hasanuddin. Pada 1966, diangkat sebagai penjabat gubernur Sulawesi Tenggara, dan kemudian menjadi gubernur penuh selama dua periode (1967-1978). Selanjutnya, menjabat sebagai pejabat gubernur di Aceh, Kalimantan Tengah, Jambi, dan Sulawesi Tengah. Eddy Sabara, dalam karier militernya, mencapai pangkat Mayor Jenderal. Pahlawan ini mencatatkan kontribusi besar dalam sejarah perjuangan dan kepemimpinan di Indonesia.

– La Ode Muhammad Idrus Efendi
diserahkan kepada ahli waris Bapak Azwar Efendi.  La Ode Muhammad Idrus Efendi adalah pahlawan dari Muna yang berperan aktif dalam perjuangan melawan Belanda. Pada 27 Agustus 1945, mendirikan Barisan Dua Puluh untuk menghadapi kemunculan Belanda di Muna.

Effendi memimpin Barisan Dua Puluh dalam demonstrasi menentang Negara Indonesia Timur dan terlibat dalam perlawanan bersenjata melawan penjajah. Ditangkap oleh Belanda pada 1948, kemudian dibebaskan pada 27 Desember 1949 setelah ditahan di penjara Buton.

Selain kepahlawanannya, Effendi juga berkontribusi dalam politik dan media. Menjabat sebagai Anggota Dewan Pemerintah Daerah Muna dan terpilih sebagai anggota Konstituante pada tahun 1955. Beliau memimpin beberapa media, termasuk majalah teknik permobilan dan Redaksi Harian Tanah Air di Makassar.

La Ode Muhammad Idrus Effendi adalah tokoh yang menciptakan jejak penting dalam sejarah perjuangan dan pengembangan Muna, diakui sebagai pahlawan dan tokoh politik yang berdedikasi.


Editor: Muh Fajar

error: Content is protected !!