ASR-Hugua Yakinkan Petani-Nelayan Butur dengan Programnya

Masyarakat Kecamatan Wakorumba Utara Kabupaten Buton Utara (Butur) disambangi Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Hugua. Foto: Dok. Istimewa.

Buton Utara – Masyarakat Kecamatan Wakorumba Utara Kabupaten Buton Utara (Butur) disambangi Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Andi Sumangerukka-Hugua dalam rangkaian tahapan kampanye terbatas pada Minggu 3 Oktober 2024.

Hugua, dalam orasi politiknya mengatakan kehadirannya di Butur jauh sebelumnya telah dilakukan. Bukan hanya pada kegiatan kampanye pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sultra 2024, namun sejak 20 tahun lebih yang lalu ia seringkali hadir di wilayah Butur dengan misi program sosial.

Sehingga kebutuhan dan keinginan masyarakat Butur hingga saat ini sudah menjadi prioritas untuk direalisasikan ketika dipercaya masyarakat Sultra menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur mendampingi ASR .

“Sejak 20 tahun lalu saya sudah turun lapangan hingga kawasan transmigrasi. Seringkali juga saya lewat di Butur. Dan sebagai calon Wakil Gubernur Sultra, saya mengerti betul dengan kondisi wilayah ini. Seorang pemimpin ketika turun lapangan harus menggunakan mata dan telinga agar mengetahui keadaan rakyat sesungguhnya,” kata Hugua.

Karena seringnya turun lapangan, Hugua, menjelaskan bahwa banyak keluhan dan kebutuhan masyarakat Butur khususnya di Wakorumba Utara telah menjadi atensi ketika dipercaya rakyat Sultra mendampingi ASR menjadi Wakil Gubernur Sultra lima tahun kedepan.

“Ada beberapa catatan penting terkait kebutuhan masyarakat Wakorumba Utara yang saya temukan di lapangan. Antara lain membutuhkan lapangan kerja, jembatan dan jalan lingkar Labuan Korumba Utara hingga wilayah Kulisusu rusak berat. Kedepan jika ASR-Hugua jadi Gubernur dan Wakil Gubernur Sultra, tidak ada lagi jalan berlubang,” jelas Hugua, sontak mendapat aplaus sekitar 2.000 massa.

Selain itu lanjut Hugua. Masyarakat Butur khususnya Wakorumba Utara mengeluhkan mesin PLTD yang belum maksimal. Membutuhkan bantuan pupuk perkebunan jambu mete, pala, cengkeh yang menjadi kebutuhan petani. “Pupuk dan bibit sangat penting bagi petani. Karena Butur salah satu daerah pemasok hasil perkebunan di Sultra,” ucap Hugua.

Pada kesempatan itu juga, Hugua, mengungkap hasil tinjauan lapangan saat ke Butur. Dan menemukan aspirasi masyarakat nelayan yang membutuhkan alat tangkap ikan. Serta masukan atau informasi masyarakat terkait potensi Labuan yang memiliki peluang dibangun pelabuhan kontainer untuk memasok hasil perkebunan.

“Ada juga lokasi saya temukan di wilayah Wakorumba Utara cocok dikembangkan destinasi pariwisata karena memiliki pasir putih dan tempat bertelurnya satwa langka berupa Penyu. Ini semua jika ASR-Hugua dipercaya rakyat Sultra. Akan kami tindak lanjuti,” ungkap Hugua.

Menurut Hugua, berpasangan dengan ASR yang berlatar belakang prajurit. Tentu memiliki pengetahuan dalam memberikan rasa aman dan nyaman terhadap masyarakat. Karena kemanan dan ketertiban memastikan tugas utama pemerintah berjalan dengan baik.

Jika mendapat amanah rakyat Sultra menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur. ASR-Hugua, akan memberikan segenap waktu dan pikiran untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Sultra sesuai cita-citanya terwujudnya Sultra Aman, Sejahtera dan Religius.

“Jika dipercaya rakyat Sultra. ASR-Hugua lima tahun pertama ukurannya sangat sederhana dan ada tiga ukurannya. Pertama, seberapa banyak masyarakat Sultra termasuk Wakorumba Utara tidak putus sekolah. Kita akan siapkan beasiswa dan berbagai bantuan lain sehingga tidak ada alasan putus sekolah,”

“Kedua, seberapa besar masyarakat Sultra yang sehat. Karena jika sehat berpendidikan maka ukuran pembangunan kemanusiaan sudah terpenuhi. Maka Rumah Sakit, Puskesmas, Ambulance termasuk tenaga dokter ahli anak dan kandungan karena sangat dibutuhkan masyarakat,” imbuh Hugua.

Dan yang ketiga, penciptaan lapangan kerja yang maksimal sehingga daya beli masyarakat dapat meningkat tajam. Jika semua terpenuhi maka sempurna yang namanya indeks pembangunan manusia.

“Untuk memenuhi niat baik itu maka kita akan hentikan pembangunan berupa bangunan-bangunan tinggi seperti mercusuar di kota, karena tidak ada gunanya. Lebih baik anggaran itu kita alokasikan buat petani dan nelayan. Dan kita komitmen 80 persen APBD Sultra akan kita arahkan untuk mendorong petani dan nelayan, sektor informal menengah ke bawah. Kalau terangkat ekonomi petani dan nelayan maka daerah itu akan maju,” pungkasnya. Adv.


Editor: Muh Fajar

error: Content is protected !!