Muna Barat – Serius tangani area blank spot, Pemerintah Kabupaten Muna Barat (Mubar) secara resmi mengusulkan 5 titik prioritas pembangunan BTS atau Base Transceiver Station ke Kementerian Komunikasi dan Informatika RI.
Blank spot adalah kondisi di mana suatu tempat tidak tersentuh atau tercover sinyal komunikasi. Baik untuk komunikasi analog seperti jaringan telepon atau komunikasi digital seperti jaringan internet.
Penjabat Bupati Mubar Dr Bahri mengaku telah bertemu Direktur Telekomunikasi, Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika, Aju Widyasari untuk menyerahkan proposal permohonan pembangunan tower atau menara BTS di Bumi Laworoku.
“Pertemuan ini dalam rangka penyelesaian 12 titik blank spot dan lemah sinyal di Muna Barat,” kata Dr Bahri melalu pesan pribadinya kepada Sultranesia, Senin (17/7).
Kata Bahri, Hal ini demi meningkatkan akses internet bagi masyarakat. Pasalnya sampai saat ini pelayanan akses internet belum menjangkau seluruh wilayah Mubar.
Olehnya itu, pihaknya mengusulkan 5 desa prioritas untuk pembangunan BTS yakni Desa Tanjung Pinang Kecamatan Kusambi, Desa Lombu Jaya Kecamatan Sawerigadi, Desa Waulai Kecamatan Barangka, Desa Lagadi Kecamatan Lawa dan Desa Suka Damai Kecamatan Tiworo Tengah.
Menurut alumni 07 STPDN ini, pengajuan permohonan pembangunan 5 BTS berdasarkan kebutuhan daerah. Meski demikian, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada Kementerian Kominfo. Besar harapan mendapatkan kuota pembangunan BTS baru itu.
Bahri juga juga mengaku siap untuk melakukan sinergi pendanaan yakni pemda menyiapkan lahan atau langganan VSAT (Very Small Aperture Terminal) melalui anggaran pendapatan dan belanja (APBD). Hal ini juga untuk mendukung program nasional, percepatan pembangunan program 3435 non 3T.
Program 3435 non 3T adalah program pemerintah pusat untuk penuntasan desa blank spot 4G di 3435 Desa/Kelurahan di wilayah Non 3T di Indonesia. Program ini merupakan salah satu fokus kegiatan Direktorat Telekomunikasi sebagai komitmen Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika.
“Harapannya dengan pembangunan 5 BTS baru di Kabupaten Mubar maka akses internet menjadi lancar,” pungkas Direktur Perencanaan Keuangan Daerah, Kemendagri ini.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Kabupaten Mubar Al Rahman yang juga hadir dalam kegiatan itu mengaku pengajuan proposal Ke Kementrian Kominfo ini adalah bentuk perhatian pemerintah terhadap masyarakat yang selama ini mengeluhkan soal jaringan internet di daerah.
“Dalam proposal itu, kami juga memberikan laporan keadaan secara real tentang lokasi desa yang diajukan untuk pembangunan BTS tersebut,” ujar Al Rahman.
Kata dia, Mubar memiliki 12 desa blank spot yakni Desa Tanjung Pinang, Desa Kasakamu Kecamatan Kusambi, Desa Masara Kecamatan Napano Kusambi, Desa Lombu Jaya, Desa Ondoke Kecamatan Sawerigadi, Desa Suka Damai Kecamatan Tiworo Tengah, Desa Bungkolo, Desa Sawerigadi, Desa Lapolea, Desa Waulai Kecamatan Barangka, Desa Lailangga Kecamatan Wadaga dan Kelurahan Lagadi Kecamatan Lawa.
“Salah satu penyebabnya karena ada 3 BTS yang sudah dibangun di Mubar tetapi belum aktif, sehingga kita berupaya untuk mengaktifkannya dengan melakukan pertemuan dengan sejumlah pihak terkait” terang mantan Plt Kadis Pariwisata Mubar ini.
Laporan: Denyi Risman