Buton Tengah – Dalam upaya pencegahan dini terhadap tindak kekerasan seksual pada anak, Polres Buton Tengah bersama Pemerintah Daerah (Pemda) Buton Tengah melaksanakan inspeksi mendadak di SMP Negeri 1 Buton Tengah, Rabu (9/10).
Kegiatan ini dipimpin oleh Pj Bupati Buton Tengah, Konstantinus Bukide, dan Kapolres Buton Tengah, AKBP Wahyu Adi Waluyo, serta dihadiri sejumlah pejabat daerah.
Inspeksi mendadak ini dilakukan sebagai respons terhadap kekhawatiran masyarakat terkait akses mudah anak-anak terhadap konten negatif di era digital.
Dalam razia tersebut, tim menemukan 18 siswa dan siswi yang terlibat dalam mengakses situs judi online serta konten pornografi.
Tak hanya itu, ditemukan juga grup WhatsApp yang digunakan para siswa untuk saling berbagi video pornografi.
Situasi ini memunculkan kekhawatiran besar, mengingat pengaruh konten negatif terhadap perkembangan pola pikir dan perilaku anak.
Selain itu, dalam razia tersebut, seorang siswa ditemukan membawa senjata tajam berupa celurit di dalam tasnya.
Kapolres Buton Tengah, AKBP Wahyu Adi Waluyo, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pencegahan dini terhadap ancaman serius yang dihadapi generasi muda di era digital.
“Kegiatan razia ini adalah sebagai bentuk pencegahan dini kepada anak serta sebagai bentuk tanggung jawab Pemerintah Daerah dan Polres Buton Tengah terhadap masa depan anak-anak generasi bangsa di era digitalisasi seperti saat ini,” ujarnya.
Langkah ini juga diikuti dengan pengarahan kepada para siswa di lapangan sekolah, di mana Bupati dan Kapolres memberikan nasihat terkait dampak negatif dari keterlibatan dalam situs judi online dan pornografi.
Dalam pengarahannya, Kapolres mengimbau kepada pihak sekolah agar lebih memperketat pengawasan terhadap para siswa, mengingat kemudahan akses ke situs-situs terlarang melalui smartphone.
“Mari kita jaga dan awasi anak-anak kita untuk generasi dan masa depan yang lebih baik,” tegas Kapolres.
Upaya ini disambut baik oleh pihak sekolah dan orang tua, yang akan turut terlibat dalam proses pembinaan terhadap siswa-siswi yang terjaring dalam razia tersebut.
Laporan: Denyi Risman