Beredar Video Pengurus NasDem Konsel Dukung AJP, DPW: Di Luar Mekanisme Partai

Scranshoot video dukungan pengurus NasDem Konsel terhadap AJP. Foto: Dok. Istimewa.

Kendari – Beredar sebuah video pernyataan sikap pengurus NasDem Konawe Selatan (Konsel) yang menyatakan mendukung penuh terhadap Adi Jaya Putra (AJP) sebagai Calon Bupati Konsel.

Sekretaris DPW NasDem Sulawesi Tenggara (Sultra), Abdul Azis, saat dikonfirmasi terkait hal itu mengatakan DPW belum pernah menginstruksikan DPD untuk fokus Pilkada. Fokus NasDem saat ini, kata Abdul Azis, hanya Pileg dan Pilpres.

“Sampai hari ini DPW belum pernah mengeluarkan statment terkait dengan Pilkada. Jadi kita belum membahas terkait Pilkada se Sultra. Kita hanya mempersiapkan diri menghadapi Pileg, setelah Pileg baru kita konsen ke Pilkada,” kata Abdul Azis, Rabu (28/12).

Azis menyatakan bahwa apa yang dilakukan pengurus NasDem Konsel di luar sepengetahuan DPW.

“Iya (tanpa sepengetahuan DPW), kami belum pernah menginstruksikan DPD untuk Pilkada, hanya menginstruksikan untuk Pileg dan Pilpres. Belum ada penyampaian lanjut. Tidak ada juga surat pemberitahuan kepada kami terkait itu dari DPD (NasDem Konsel),” katanya.

Azis juga mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh pengurus NasDem Konsel di luar dari mekanisme partai.

“Iya (di luar mekanisme partai), kan kita belum pernah keluarkan instruksi untuk fokus ke Pilkada, kita hanya fokus ke Pileg dan Pilpres,” tegasnya.

Sementara itu, Wakil Sekretaris DPW NasDem Sultra, Saninuh Kasim, mengaku sudah melihat video dukungan pengurus NasDem Konsel ke salah satu vigur calon bupati.

“Ya, beredar video soal dukungan kader Nasdem di Konsel kepada salah satu calon bupati, dari video itu disusul dengan berita dengan memperkuat video tersebut bahwa Nasdem saat ini sudah mendukung salah satu calon bupati di sana,” kata Saninuh.

Menurut Saninuh, dengan beredarnya video tersebut, DPW NasDem diserang dan dipertanyakan soal sikap itu.

“Kita diserang dari berbagai kalangan, pertama dari internal partai, kita sendiri bertanya soal itu, kita ditanya bagaimana dengan sikap Nasdem seperti itu,” katanya.

Menurutnya, video deklarasi dukungan tersebut membuat gaduh internal partai, dan menyebut sebagai pelanggaran terhadap aturan partai NasDem.

“Kami menyampaikan kepada publik tindakan seperti ini membuat gaduh di internal, dan kita di DPW tidak mengharapkan seperti ini, karena bicara soal dukungan kepada calon bupati itu punya mekanisme sendiri,” ujarnya.

“Itu sudah jelas tindakan pelanggaran, offside yang dilakukan oleh pimpinan partai kalau dia mendahului mekanisme yang dilakukan partai. Mekanisme kita itu keluar dulu peraturan organisasi, jadi kalau tahapan sudah dimulai, pasti akan keluar peraturan mengenai mekanisme menetukan calon kepala daerah,” sambungnya.

Saninuh bilang, selain membuat gaduh, video seperti itu juga berpotensi mengecilkan partai. Di Konsel juga, kata dia, NasDem punya banyak kader potensial yang bisa didukung maju di Pilkada namun melalui mekanisme partai.

“Kenapa saya bilang gaduh, karena otomatis cara seperti ini akan membuat partai kita kecil, kita di sana kan punya banyak kader, ada Radan, ada Suparjo, dan Sutuorjo Pondiu, dan Adi Surunuddin, yang kami nilai punya kans untuk bertarung kepala daerah di sana,” ungkapnya.

Saninuh kembali menegaskan bahwa apa yang dilakukan pengurus NasDem Konsel di luar dari mekanisme NasDem.

“Kalau di awal sudah dicerdai seperti ini, saya fikir partai akan memberikan teguran. Yang jelasnya bahwa apa yang dilakukan ketua DPD itu di luar dari mekanisme partai, itu tidak normal,” ujarnya.

“Kita tidak melarang dia mau berimprofisasi untuk membesarkan partai di sana, tetapi ingat dia tidak boleh menutup ruang kepada siapapun untuk bergabung, Nasdem partai terbuka, siapapun bisa masuk,” pungkasnya.


Editor: Wiwid Abid Abadi

error: Content is protected !!