Kendari – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi selama tiga bulan terakhir wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) bakal mengalami musim kemarau yang mencapai suhu 35.6 drajat celcius.
Musim kemarau kali ini mempunyai karakteristik suhu udara cendrung panas pada siang hari, sedangkan pada malam hari cendrung sangat dingin.
Dari pengamatan BMKG menunjukan bahwa di tiga bulan terakhir di daerah Sultra dengan panas maksimum tertinggi di Stamet Pomalaa berkisar 35.6 drajat celcius.
Untuk suhu minimum terendah di Staklim Sultra Ranomeeto berkisar 18.2 drajat celcius.
Hal tersebut diakibatkan oleh keringnya lapisan atmosfer sehingga pembentukan awan sangat minim, serta perbedaan radiasi bumi dan matahari yang cukup besar antara siang dan malam.
Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Maritim Kendari, Faisal Habibie menghimbau agar masyarakat dapat meningkatkan kewaspadaan pada musim kemarau ini karena potensi bencana hidrometeorologi seperti kekeringan yang dapat menyebabkan kebakaran sangat tinggi.
“Gunakan sumber daya air seefisien mungkin karena musim kemarau diprediksi sampai Oktober. Terus update infromasi dari BMKG agar mitigasi bencana dapat dilakukan dengan baik,” pungkasnya.
Laporan: Rijal