Kendari – Sebanyak 4 pemain sepakbola PS Kota Baubau dan manajer timnya dilaporkan ke Polres Baubau.
Pelaporan tersebut merupakan buntut dari pemukulan terhadap wasit bernama La Baisi saat memimpin jalannya pertandingan Porprov cabang olahraga sepakbola yang mempertemukan Kota Baubau Vs Buton di Lapangan Wasuemba, Kecamatan Wabula, Kabupaten Buton, pada Selasa (29/11).
Pelaporan itu dilakukan oleh Komite Wasit Asosiasi Sepakbola Provinsi (Asprov) PSSI Sultra.
Ketua Komite Wasit Asprov PSSI Sultra, Muhammad Asmada mengatakan, akibat pemukul itu, La Baisi menderita luka memar di belakang leher dan di bibir.
“Itu berdasarkan visum di Puskesmas Wabula,” kata Muhammad Asmada saat dihubungi wartawan dari Kendari.
Atas kejadian, Komite Wasit pun mendatangi Polres Buton untuk melaporkan lima terduga pelaku pemukulan.
“Kami laporkan seorang menejer yang masuk memukul, dan pemain kurang lebih 4 orang,” katanya.
Menurut Asmada, pengeroyokan bermula saat wasit La Baisi yang memimpin pertandingan mengganjar kartu terhadap salah seorang pemain Kota Baubau.
Kartu kuning dikeluarkan wasit karena pemain Askot Baubau itu melakukan pelanggaran keras menekel pemain Buton.
Namun karena tak terima dihukum kartu kuning, salah pemain memprotes keputusan wasit tersebut.
“Sehingga terjadi dorong mendorong antara wasit dengan pemain. Sebelum terjadi pemutusan, masuk menejer dari arah bench Baubau langsung datang memukul wasit,” ujarnya.
Editor: Wiwid Abid Abadi