Darwin Ingin Borong 20 Kursi DPRD Mubar, Target Lawan Kotak Kosong ?

Bakal Calon Bupati Muna Barat, La Ode Darwin (tengah). Foto: Wiwid Abid Abadi/Sultranesia.com.

Kendari – La Ode Darwin sangat serius menatap Pilkada Muna Barat (Mubar) Tahun 2024. Bahkan, ia punya target memborong seluruh kursi DPRD Mubar untuk mendukungnya.

Potensi Darwin bakal melawan kotak kosong di Pilkada nanti terbuka lebar jika saja targetnya memborong kursi DPRD Mubar berhasil.

Saat ini, Darwin terus menjalin komunikasi dengan 8 partai politik (Parpol) empunya kursi di DPRD. Teranyar dia membangun komunikasi dengan PDI Perjuangan, partai pemilik kursi terbanyak di DPRD Mubar.

Saat ini, Darwin sudah resmi mengantongi surat tugas dari tiga parpol, yakni Golkar, Demokrat dan PBB. Dia juga mendaftar ke sejumlah parpol yang membuka penjaringan. Untuk Parpol yang tak membuka penjaringan pun, Darwin tetap akan mengikuti prosedurnya.

“Yang jelas saya intens komunikasi dengan 7 pimpinan parpol, termasuk PDI Perjuangan. Jadi kalau 7 pimpinan Parpol ini kan sudah 15 kursi, tambah dengan PDIP 5 kursi jadi 20 kursi. Proses komunikasi itu sudah saya jalin mulai dari tingkatan DPC, DPD, DPW sampai DPP,” kata Darwin kepada awak media di Kendari, Senin (13/5).

“Saya berharap 20 kursi. Saya harap semua pimpinan parpol yang mendapat kursi DPRD Muna Barat bisa memberikan dukungan ke saya,” sambungnya.

Darwin pun menjelaskan tujuannya ingin memborong seluruh kursi DPRD Mubar, dan membuka peluang melawan kotak kosong.

“Kenapa hal itu saya lakukan, saya ingin menciptakan suasana yang kondusif di Muna Barat, sehingga konflik-konflik sosial tidak akan terjadi. Karena mengobati konflik yang terjadi di Pilkada itu lebih susah,” katanya.

“Target saya Muna Barat harus lebih adem, lebih tenang, sehingga pada saat selesai Pilkada saya sudah langsung mulai bekerja. Tidak lagi berfikir menyembuhkan luka konflik yang terjadi akibat Pilkada,” tambahnya.

Darwin menyebut, Pilkada Muna Barat punya intensitas lebih ‘panas’ di banding dengan Pilkada di daerah lain.

“Karena Pilkada di Mubar itu panas, situasinya bisa terjadi pengkotak-kotakan, saya tidak mau di Mubar itu hanya karena persoalan pilkada ada konflik yang bisa mengggu kerja ketika kita jadi bupati untuk membangun Mubar lebih baik,” kata dia.

“Muna Barat ini sudah 9 tahun, harusnya memang dibuat lebih adem, supaya kita bisa fokus berkerja, sehigga ekonomi masyarakat lebih baik,” imbuhnya lagi.

Meski begitu, Darwin tetap akan siap bertarung jika pun nanti ada penantangnya di Pilkada Muna Barat.

“Target saya itu (lawan kotak kosong), tapi bukan berarti tidak mau memberi ruang untuk calon lain berkompetisi ataupun bukan berarti saya takut untuk melawan, saya hanya ingin menciptakan iklim yang kondusif di Mubar,” pungkasnya.


Editor: Wiwid Abid Abadi

error: Content is protected !!