Kendari – Potensi kelautan dan perikanan di Sulawesi Tenggara (Sultra) sangat besar. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mulai membidik pertumbuhan ekspor sektor ini.
Dikutip dari Bisnis.com, pada Januari hingga Mei 2025 saja, devisa Sulawesi Tenggara dari sektor perikanan telah mencapai Rp 25,45 triliun.
Dijelaskan, potensi produksi perikanan di Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) 713 dan 714 diperkirakan mencapai 1,5 juta ton, tetapi realisasi hasilnya baru 275 ton saja.
Potensi yang sangat besar namun masih minim realisasi ini memnuat KKP mulai melirik untuk mendorong ekspor di sektor tersebut.
Komitmen ini dikemukakan KKP seiring dengan pelepasan ekspor sebanyak 98 ton produk perikanan senilai Rp 28 miliar dari Bumi Anoa, Kendari, Sulawesi Tenggara ke pasar Amerika Serikat dan Thailand.
Kepala Badan Mutu KKP Ishartini menyatakan ekspor menjadi langkah awal untuk membangun sektor perikanan dan kelautan yang berkelanjutan, sehingga menjadi sumber ekspor berkualitas dari timur Indonesia.
Ishartini menjelaskan ekspor dari Kendari kali ini terdiri atas komoditas perikanan seperti gurita beku, sotong beku, dan produk pasteurized crab meat yang nilainya mencapai Rp 28 miliar.
Dia menjelaskan bahwa ekspor yang dilepas dari Kendari pada 24 Juni 2025 telah memenuhi semua persyaratan, mulai dari Sertifikasi Kelayakan Pengolahan (SKP), sertifikasi Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP), dan Sertifikat Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (SMKHP).
Ishartini memastikan KKP akan terus meningkatkan ekspor hasil perikanan dengan menjamin mutu dan kualitas produk yang diperdagangkan sesuai standar global.
Di samping itu, Badan Mutu KKP juga siap melakukan penjaminan mutu dan keamanan produk perikanan dari hulu hingga hilir. Langkah ini dilakukan untuk memastikan produk perikanan Indonesia memenuhi persyaratan standar keamanan pangan.
Sumber: Bisnis.com
Editor: Redaksi