Bombana – Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang digadang-gadang sebagai solusi pemenuhan gizi siswa di Kabupaten Bombana justru memantik krisis. Sejumlah siswa SDN 33 Kasipute mengalami muntah massal usai menyantap hidangan dari program tersebut, Rabu (23/4) pagi.
Dugaan kuat mengarah pada daging ayam yang disajikan dalam menu, yang oleh saksi mata disebut tampak hitam dan tak layak konsumsi.
Video dari dalam ruang kelas menyebar cepat di media sosial. Dalam rekaman itu, suasana berubah kacau: siswa-siswa tampak berhamburan keluar kelas sambil memegangi perut, beberapa menangis, sebagian lainnya muntah di lantai kelas. Kegembiraan waktu makan berubah jadi kepanikan massal.
Seorang guru yang terdengar dalam video memperingatkan para murid untuk tidak melanjutkan makan.
“Simpan saja kembali di tempatnya, jangan dimakan ayamnya. Biar juga di kelasku, muntah-muntah anak-anak,” katanya dengan suara tegang.
Guru tersebut lalu memperlihatkan potongan ayam dalam kotak makan.
“He hitam ayamnya he. Astaghfirullah jangan makan he,” tambahnya, sembari menyorot makanan yang tampak tak segar.
Temuan ini memicu tanda tanya besar tentang sistem pengawasan dan kontrol kualitas dalam program MBG. Tidak hanya kualitas ayam yang dipertanyakan, tapi juga jalur distribusi, penyimpanan, dan pihak penyedia katering yang ditunjuk.
Salah satu wali murid, M (43), membenarkan bahwa makanan yang dikonsumsi siswa memang berasal dari program MBG.
“Itu makanan dari program makan gratis. Tadi baru dibagikan, sekarang sudah banyak yang muntah, termasuk keponakanku,” ujarnya saat ditemui di lokasi.
Hingga berita ini dirilis belum ada klarifikasi resmi dari pihak sekolah maupun Pemerintah Daerah Bombana. Dinas Pendidikan juga belum memberikan pernyataan terbuka terkait dugaan keracunan ini.
Keresahan orang tua terus meluas. Mereka menuntut evaluasi menyeluruh atas pelaksanaan program MBG, mulai dari pengadaan bahan makanan hingga proses distribusi ke sekolah.
Editor: Denyi Risman