Dinas Pendidikan Muna Barat Gelar Bimtek P5 untuk Guru SD-SMP

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Muna Barat mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) terkait Penilaian dan Modul Ajar Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Foto: Dok. Istimewa.

Kendari – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Muna Barat mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) terkait Penilaian dan Modul Ajar Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Acara ini ditujukan untuk kepala sekolah dan guru jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di wilayah tersebut.

Kegiatan berlangsung selama empat hari, mulai 1 hingga 4 Desember 2024, di Hotel Claro, Jalan Edi Sabara, Kota Kendari.

Acara tersebut dibuka oleh Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Hajirun, yang mewakili Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Ahmad Ramadan. Dalam sambutannya, Hajirun menegaskan pentingnya program P5 sebagai bagian dari Kurikulum Merdeka.

Program ini bertujuan membentuk generasi penerus bangsa yang berkarakter kuat, berkompetensi unggul, dan berakar pada nilai-nilai Pancasila.

“P5 adalah program pengembangan karakter berbasis pembelajaran proyek yang diharapkan mampu mentransformasi pendidikan Indonesia menjadi lebih relevan dan berorientasi pada pembentukan karakter siswa sesuai Profil Pelajar Pancasila,” ujar Hajirun, Minggu (1/12) malam.

Hajirun mengungkapkan bahwa sebelumnya program P5 sempat ditawarkan kepada para kepala sekolah, namun belum terealisasi secara maksimal di seluruh sekolah.

Oleh karena itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mengambil inisiatif untuk mengalihkan anggaran guna mendukung penyelenggaraan Bimtek ini.

“Kami ingin setelah kegiatan ini, kepala sekolah dan guru dapat merencanakan, melaksanakan, dan melakukan penilaian P5 dengan lebih baik. Jangan sampai penilaian dilakukan seadanya tanpa proses yang jelas,” tambah Hajirun.

Ia juga meminta peserta untuk memanfaatkan momentum ini sebaik mungkin, karena pelaksanaan P5 yang maksimal menjadi cita-cita bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Muna Barat.

Bimtek ini diikuti oleh perwakilan dari 138 sekolah SD dan SMP di Muna Barat, termasuk kepala sekolah dan guru. Hajirun berharap, melalui kegiatan ini, para peserta dapat berbagi praktik terbaik dalam pelaksanaan P5.

“Beberapa kepala sekolah sudah mencoba melaksanakan program ini, tetapi belum sesuai dengan harapan. Kita harap ada perbaikan dari pengalaman yang sudah ada,” jelasnya.

Selain fokus pada P5, ia juga meminta agar materi tentang digitalisasi sekolah dimasukkan ke dalam pelatihan untuk membantu sekolah lebih siap menghadapi perkembangan teknologi.

Sebagai program yang sudah memasuki tahun keempat implementasinya, Hajirun menegaskan bahwa P5 perlu dijalankan dengan baik dan terus dievaluasi agar hasilnya semakin optimal.

“Semoga setelah kegiatan ini, pelaksanaan P5 di sekolah-sekolah Muna Barat tidak hanya menjadi formalitas, tetapi benar-benar memberikan dampak positif bagi murid dan lingkungan sekitarnya,” pungkasnya.

P5 sendiri merupakan kegiatan kokurikuler yang dirancang untuk meningkatkan karakter siswa serta mempererat hubungan mereka dengan identitas dan lingkungan lokalnya.


Laporan: Denyi Risman

error: Content is protected !!