Berita  

Dosen STIAMI Jakarta Tanamkan Pentingnya Literasi Digital ke Siswa SMA

Dosen STIAMI Jakarta saat melakukan sosialisasi literasi digital di SMA Budi Luhur Tangerang. Foto: Dok. Istimewa.

Jakarta – Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi semakin memudahkan masyarakat melakukan aktivitasnya. Baik itu pendidikan, pekerjaan, maupun lini kehidupan lainnya. Pengguna platform media sosial pun tidak terbatas pada kalangan tertentu saja.

Siswa SMA merupakan salah satu elemen yang memanfaatkan adanya sejumlah media sosial seperti whatsApp, facebook, twitter, dan sejenisnya. Dalam penggunaannya pun tidak bisa dipungkiri akan membawa hal-hal yang berpengaruh negatif.

Menyikapi hal tersebut, dosen STIAMI Jakarta berupaya melakukan sosialisasi pentingnya literasi digital kepada generasi muda. Melalui pengabdian masyarakat, tenaga pendidik menyasar SMA Budi Luhur Kota Tangerang untuk menerapkan perilaku cakap berkomunikasi di media sosial.

Kegiatan pengabdian masyarakat yang mengusung tema bermedia sosial yang sehat itu dilaksanakan pada Selasa (13/6) di SMA Budi Luhur, Jalan Raden Saleh, Kota Tangerang.

Materi pengabdian STIAMI Jakarta dibawakan oleh Rina Raflina, Al Mini, dan Syntia Sumartini Putri.

Kegiatan itu dihadiri puluhan siswa dari jurusan MIPA dan IPS serta guru pendamping masing-masing,  juga para pengurus Organisasi Siswa Intra Sekolah  atau OSIS.

Para peserta nampak antusias mengikuti rangkaian acara sosialisasi, terlihat dari keseriusan mereka menyimak prinsip – prinsip yang perlu diterapkan dalam berkomunikasi di dunia maya.

Agenda ini juga dilaksanakan guna membantu menciptakan generasi muda yang lebih cerdas dan bertanggung jawab dalam berprilaku termasuk di media sosial. Mereka akan lebih cakap dan mengedepankan etika serta prinsip bermedsos, yakni saring sebelum sharing.

Al Mini mengatakan, siswa SMA penting untuk memiliki kesadaran dan pemahaman mengenai pentingnya berkomunikasi dengan bijak di berbagai platform media sosial. Hal itu agar pengguna dapat terhindar dari risiko-risiko yang dapat timbul akibat cara menggunakan teknologi secara tidak sehat.

“Para remaja atau siswa SMA ini penting untuk memahami literasi digital. Dengan pemahaman yang lebih baik, tentu mereka dapat memanfaatkan media sosial dengan cara yang lebih sehat dan produktif,” kata Al Mini.

Sementara itu, Sintya menyampaikan bahwa para siswa harus dibekali pentingnya ilmu cyberbullying dan cara mengatasinya, dikarenakan di era digital saat ini masih banyak cyberbullying di kalangan remaja. Jadi bijaklah dalam menggunakan media social.

Senada dengan itu, Rina Raflina juga menuturkan bahwa Kecanduan media sosial sangat berbahaya karena mengakibatkan seseorang menjadi anti sosial dalam dunia nyata. Apalagi di kalangan gen Z mereka perlu lingkungan yang sehat untuk tumbuh kembang dan bisa bersosialisasi dengan baik.

Gen Z perlu bimbingan dan perhatian dari orang tua untuk bisa mengurangi pemakaian durasi gadget.
Orang  tua sebaiknya memberikan kegiatan yang menyenangkan untuk gen Z berupa pengembangan hobi, les yang menunjang pelajaran dan prestasi nereka, sehingga mereka sibuk dengan kegiatan positif dan otomatis mengurangi durasi penggunaan gadget.

Sementara itu, Ketua OSIS SMA Budi Luhur, Kyla Anggrahita Wahyudin mengatakan media sosial harus menjadi tempat yang positif bagi penggunanya. Dimana panduan dan etika memanfaatkan kemudahan yang ditawarkannya harus selalu diterapkan agar tercipta keamanan di dunia digital.

“Kita sudah terbiasa dengan sosial media. Untuk menciptakan lingkungan bersosialisasi yang aman secara digital, kita perlu menerapkan sikap yang bijak ketika menggunakannya. Ada namanya panduan dan etikanya,” pungkas Kyla Anggrahita.

Usai mengikuti kegiatan tersebut, para siswa diharapkan dapat menerapkan prinsip saring sebelum sharing. Mereka tidak lagi terjebak dalam istilah yang penting posting, tetapi lebih kepada pengguna yang selalu memposting yang penting di akun media sosialnya masing-masing.


Editor: Muh Fajar Ragil Ananta

error: Content is protected !!