DPM-PTSP Sultra Ciptakan Iklim Ivestasi Aman dan Mudah Bagi Investor di 2023

Kepala DPM-PTSP Sultra, Parinringi. Foto: Dok. Istimewa.

Kendari – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menargetkan capai realisasi investasi tahun 2023 dengan iklim investasi yang aman dan mudah bagi investor.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sulawesi Tenggara, Parinringi, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra tetap berkomitmen untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif di tahun 2023 ini.

Beberapa langkah yang sudah diambil untuk mewujudkannya adalah pembangunan, rekonstruksi, dan pengembangan infrastruktur pendukung seperti jalan dan pelabuhan.

Dimana, pemerintah provinsi berencana mengembangkan Bandara Halu Oleo menjadi bandara internasional.

Selain itu, pemerintah juga berfokus meningkatkan jumlah proyek investasi di sektor pertambangan.

Kepala DPM-PTSP Sultra, Parinringi. Foto: Dok. Istimewa.

Kemudian, pemerintah mengusulkan beberapa kawasan ekonomi baru sebagai kawasan strategis nasional yang akan mendukung tujuan investasi.

“Jika program dan proyek di Sultra ini berjalan lancar, kita sendirilah yang akan merasakan manfaatnya ke depan,” ujar Panrinringi.

Panrinringi menjelaskan gran total nilai realisasi investasi di Sultra tahun 2022 senilai Rp 20,19 tiriliun.

Dirincikan, jumlah perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA)  yang berkontribusi dalam upaya realisasi tahun 2022 yakni Rp12,6 trilium sebanyak 72 perusahaan, dengan 230 proyek.

Sedangkan jumlah perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) memiliki kontribusi realisasi investasi Rp 7, 59 triliun dengan 402 perusahaan dengan 1533 proyek.

Selain itu, hadirnya investasi itu juga telah mengurangi angka pengangguran di Sultra.

Dimana, total penyerapan tenaga kerja di tahun 2022 yakni sebanyak 14.351 orang, masing-masing bersumber dari Tenaga Kerja Asing (TKA) sebanyak 793 orang, dan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ataupun lokal sebanyak 13.558 orang.

Capaian ini menandakan bahwa pertumbuhan ekonomi Sultra adalah pertumbuhan ekonomi yang inklusif yang bisa dinikmati oleh masyarakat lapisan bawah.

Menurutnya, pencapaian pertumbuhan investasi ini harus terus diiringi dengan promosi untuk menarik kepercayaan lebih banyak investor.

Dengan tumbuhnya investasi di Sultra, pihaknya optimis pertumbuhan ekonomi di Sultra semakin bergairah dan berkembang.

“Target tahun 2023, terbagi menjadi dua indikator. Yaitu, jika Presiden menetapkan target nasional sebesar Rp 1.300 triliun, maka target Sultra sebesar Rp20,18 triliun,” ungkap Panrinringi.

Kepala DPM-PTSP Sultra, Parinringi, bersama Gubernur Sultra, Ali Mazi. Foto: Dok. Istimewa.

“Indikator selanjutnya, yakni jika Presiden menetapkan target nasional sebesar Rp 1.400 triliun, maka Sultra sebesar Rp 21,73 triliun. Sultra berada dalam target nasional posisi pertama sesuai target pemerintah pusat,” tambahnya.

Menurutnya target investasi nasional maupun daerah pada 2023 bisa tercapai, bila dua konflik global seperti Ukraina dan Rusia serta sengketa China dan Taiwan kondusif.

Namun begitu, meskipun masih terjadi konflik global, perekonomian Indonesia pada tahun 2023 dipastikan kondusif.

Sehingga dapat memberikan kepastian kepada investor. Kondisi inilah yang membuat optimis target investasi bisa tercapai.

“Kami berharap, investasi 2023 bisa lebih baik. Sehingga, dapat memenuhi target yang diberikan pemerintah pusat,” ujarnya.

Lanjut Panrinringi mengatakan Provinsi Sulawesi Tenggara dengan sumber daya alamnya yang melimpah untuk penghidupan masyarakat, memiliki peluang investasi di berbagai sektor.

Dijelaskan, sumber peluang investasi di Sultra meliputi pertanian, perkebunan, kehutanan, kelautan dan perikanan, pariwisata, serta pertambangan.

Pada tahun 2023 ini juga, pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian kembali menetapkan 10 Proyek Strategis Nasional (PSM), di mana tiga diantaranya berada di Sultra yakni Kawasan Industri Indonesia Pomalaa Industry Park, Kawasan Industri Motui dan Kawasan Industri Kendari.

Kata Parinringi, Program Strategis Nasional yang ada di Sultra ini akan di dorong sebagai upaya percepatan pembangunan sehingga dampak dari proyek ini secepatnya juga dapat dirasakan oleh masyarakat Sultra terutama pada sisi pertumbuhan ekonominya.

“Sesuai arahan pemerintah pusat, tujuan proyek yang dilakukan ini difokuskan untuk menarik investasi swasta dan mendorong hilirisasi industri,” tambahnya.

Lebih lanjut Panrinringi mengatakan sektor lain yang menjadi kebanggaan Sultra di kalangan internasional adalah pabrik aspal yang berlokasi di Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara.

Lokasi yang digadang-gadang akan menjadi penghasil aspal nomor satu di dunia ini telah dikunjungi langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi oleh Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Gubernur Sultra Ali Mazi, serta Penjabat (Pj) Bupati Buton Basiran, Selasa (27/9).

Potensi aspal Buton yang dikelola oleh PT Wika Bitumen disebut-sebut memiliki kandungan aspal mencapai 662 juta ton yang bisa diolah dan tidak akan habis hingga 120 tahun mendatang.

Jika sektor tersebut telah beroperasi, maka Indonesia tidak perlu lagi menghabiskan anggaran besar untuk mengimpor aspal 5 juta ton pertahunnya.

Kepala DPM-PTSP Sultra, Parinringi, bersama Gubernur Sultra, Ali Mazi. Foto: Dok.Istimewa.

“Sesuai intruksi Presiden Jokowi, Kabupaten Buton yang memiliki potensi aspal terbesar di dunia ini ditargetkan segera melakukan hirilisasi. Targetnya, agar dua tahun ke depan Indonesia melalui aspal Buton tersebut diharapkan tidak lagi melakukan impor aspal dari luar negeri, artinya impor aspal segera dihentikan,” ujarnya.

“Tentunya, realisasi sektor tersebut nantinya akan memberikan banyak manfaat kepada masyarakat lokal termasuk Sultra sendiri ke depannya,” tambahnya.

Olehnya itu, Panrinringi mengatakan untuk memberikan kepercayaan kepada para investor yang akan melakukan investasi di bidang pertambangan, baik nikel maupun aspal Buton yang ada di Sultra ini, semua pihak bisa saling bersinergis dalam memberikan rasa aman dan kepercayaan kepada para investor.

Disebutkan, kemudahan dalam pengurusan investasi perlu dilakukan agar proyek-proyek nasional yang dicanangkan itu bisa berjalan lancar dan terlaksana sesuai yang dengan yang target yang telah ditetapkan.

“Kami optimis target realisasi investasi tahu  2023 ini tercapai dengan memberikan rasa aman kepada para investor sehingga mereka tidak ragu melakukan investasi di Sultra,” ungkapnya

“Jika program dan proyek strategis di Sultra berjalan lancar, kehidupan masyarakat Sultra  akan sejahtera dengan manfaat investasi ke depan, ” pungkasnya.


ADVETORIAL

error: Content is protected !!