Kendari – Pemerintah Kota Kendari terus menunjukkan komitmennya dalam menata dan meningkatkan kualitas pengelolaan pasar tradisional. Salah satu langkah strategis yang tengah dilakukan yakni rencana penyerahan pengelolaan empat pasar kepada Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Kota Kendari.
Wakil Wali Kota Kendari, Sudirman, memimpin langsung rapat pembahasan rencana tersebut di ruang rapat Wali Kota Kendari, Rabu (16/4). Dalam rapat itu, dibahas proses penyerahan empat pasar yakni Pasar Wua-wua, Pasar Mandonga, Pasar Kota, dan Pasar PKL.
“Kami usahakan minggu depan sudah penyerahan dari Dinas Perdagangan kepada Perumda Pasar,” jelas Sudirman dalam rapat tersebut.
Ia menegaskan, langkah ini menjadi bagian dari upaya Pemerintah Kota untuk memperkuat kelembagaan pengelolaan pasar sekaligus meningkatkan profesionalisme dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dan pedagang.
“Setelah proses ini selesai, kami harap pengelolaan bisa lebih baik dan profesional,” tambahnya.
Direktur Perumda Pasar Kota Kendari, Saifudin, menyambut positif rencana ini. Ia memastikan institusinya siap menerima mandat pengelolaan empat pasar baru tersebut dan akan fokus pada peningkatan manajemen yang efisien dan sehat secara ekonomi.
Ia mengungkapkan, dari tujuh pasar yang saat ini berada di bawah kendali Perumda, hanya empat yang masih aktif. Sementara tiga lainnya, yakni Pasar Purirano, Pasar Nambo, dan Pasar Punggolaka untuk sementara tidak beroperasi karena berbagai alasan.
Meski begitu, kinerja keuangan Perumda Pasar tetap menunjukkan hasil positif. “Selain itu, pendapatan dari parkir juga disetor ke Pemda, sekitar Rp 7-8 juta per bulan. Kami siap menerima pengelolaan pasar baru dan melakukan perbaikan manajemen agar lebih efisien dan sehat secara ekonomi,” ungkapnya.
Rapat ini juga dihadiri Asisten II Setda Kota Kendari, Kadis Perdagangan, Kepala Bappeda, Kadis PUPR, Kepala Bapenda, Kepala BKAD, serta Kabag Hukum dan Kabag Kerja Sama.
Langkah percepatan ini menjadi sinyal kuat dari Pemerintah Kota Kendari untuk memperbaiki wajah pasar tradisional, baik secara fisik maupun dalam aspek pengelolaan yang lebih modern dan bertanggung jawab.
Editor: Denyi Risman