Asosiasi Provinsi (Asprov) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) punya struktur kepengurusan yang baru.
Dimana, Ketua Umumnya adalah Prof Muhammad Zamrun Firihu, Wakil Ketua diemban oleh Kombes Pol La Ode Aries El Fathar, Ketua Executive Committeenya AKBP Priyo Utomo, dan Sekretaris Umum dijabat oleh Jasman Harun.
Meski baru dilantik beberapa bulan, pengurus PSSI Sultra yang baru langsung melakukan gebrakan perubahan, mulai dari menyiapkan sekretariat, menggelar lisensi pelatih, hingga bersiap menjadi tuan rumah Pra PON.
Punya Kantor Sekretariat Baru
Hanya butuh waktu tiga bulan, Asosiasi Provinsi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia Sultra kini telah memiliki kantor sekertariat baru yang terletak di Jalan Budi Utomo Nomor 5, Kelurahan Kadia, Kota Kendari.
“Meski belum megah tetapi kami telah berupaya semaksimal mungkin untuk segera memiliki kantor sendiri, dan Alhamdulillah berkat bantuan Ketua Executive Committee Asprov PSSI Sultra AKBP Priyo Utomo, kantor ini bisa kami wujudkan, dan ini awal kerja kami untuk memajukan persepak bolaan Sulawesi Tenggara,” ungkap Sekum Asprov PSSI Sultra, Jasman Harun, Sabtu (30/7).
“Intinya dengan adanya kantor ini Asprov berusaha agar pelayanan terhadap anggota Asprov akan lebih mudah dan lancar, khususnya soal administrasi” sambung dia.
Sukses Gelar Kursus Pelatih Lisensi PSSI
Kursus lisensi C Diploma PSSI yang dilaksanakan oleh Asprov PSSI Sultra resmi berakhir. Komite Eksekutif (Exco) Asprov PSSI Sultra, La Ode Songko Panatagama menutup rangkaian kegiatan yang sudah berlangsung selama sepuluh hari itu.
“Saya mengucapkan selamat kepada seluruh peserta kursus lisensi C, semoga ilmu yang didapatkan mampu diimplementasikan untuk melahirkan atlet yang bermental juara,” Laode Songko.
Laode Songko yang juga pemilik klub sepak bola Dua Laode United itu mengaku jika Sultra memiliki stok pemain dengan bakat alam yang luar biasa, hanya saja belum dimaksimalkan secara optimal, salah satunya kurangnya pelatih yang mumpuni.
“Daerah ini punya talenta-talenta yang hebat dalam cabor sepak bola. Maka peran pelatih untuk memaksimalkan potensi ini sangat penting dan perlu. Namun sebagus apapun caranya bermain kalau mentalnya jelek, istirahat. Tugas pelatih adalah melahirkan pemain mental juara, menjunjung tinggi sportivitas dan semangat pantang menyerah,” katanya.
Sementara itu ketua panitia kegiatan pelatihan lisensi C Diploma Asprov PSSI Sultra, Jasman Harun kepada awak media mengaku jika kegiatan tersebut diikuti oleh 23 orang peserta dari berbagai daerah.
“Alhamdulillah kegiatan berjalan dengan baik, jumlah peserta 23 orang berasal dari Sultra, DKI Jakarta, Kalimantan Timur, Sulsel, Jawa Timur, Maluku dan Papua. Terima kasih kami ucapkan kepada Asprov PSSI Sultra yang memberikan dukungan penuh pada kegiatan ini serta pihak Universitas Haluoleo yang sudah menyiapkan fasilitas selama pelatihan,” pungkas Jasman.
Upayakan Pelatih dan Wasit Punya Lisensi
Tugas berat menanti kepengurusan Asosiasi Provinsi PSSI Sulawesi Tenggara yang dipimpin Ketua Umum Prof Dr Muhammad Zamrun Firihu.
Rektor Universitas Halu Oleo ini tampak serius membenahi kualitas wasit dan pelatih di Sulawesi Tenggara. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mendukung agenda tersebut. Salah satunya Asprov PSSI Sultra menggelar kursus kepelatihan. Dua kursus langsung dijalankan, yakni untuk pelatih lisensi C dan D.
Pasalnya pada beberapa event turnamen yang akan digelar PSSI Sultra, pelatih dan wasit tidak akan bisa terlibat di dalamnya lantaran bila belum bersertifikasi.
Kepada wartawan, Prof Zamrun mengatakan program tersebut menjadi salah satu fokus dalam rangka peningkatan kualitas pelatih dan wasit sehingga nantinya akan menghadirkan pertandingan sepakbola yang menarik.
“Program kita yang paling urgen itu ada dua, yang pertama kualitas pelatih dan kedua adalah penyegaran kualitas wasit. Sehingga nanti pelatih-pelatih muda akan muncul, dan semakin banyak wasit akan timbul. Sehingga semakin banyak perangkat sepakbola di Sulawesi Tenggara maka kualitas pertandingan juga akan bagus, Sultra jadi kekuatan baru sepak bola Indonesia,” kata dia.
Menurut Prof Zamrun, pelatih merupakan salah satu pilar utama dalam pengembangan sepak bola Indonesia khususnya di Sultra. Oleh karena itu, di awal kepemimpinannya menakhodai olahraga bola kaki di Sultra ini Asprov PSSI Sultra menggenjot kursus kepelatihan lisensi C dan D.
“Salah satu program kita itu adalah bagaimana meningkatkan kualitas pelatih di Sultra, jadi kalau bisa pelatih yang sudah memiliki lisensi D, kita arahkan untuk mengambil lisensi C,” katanya.
Kata Prof Zamrun, pihaknya berbuat semaksimal mungkin, nanti setelah dirinya akan mengumpulkan kembali Askab dan Askot PSSI Sultra untuk melihat lagi mau dibawa kemana sepak bola Sultra nantinya.
Kata dia, semua tergantung pemerhati sepak bola itu, apakah mempunyai niat yang sama dan tekad yang sama untuk memajukan sepak bola Sultra .
“Kita menghadapi Porda, kita benahi semuanya, mudah-mudahan pertandingannya berkulitas untuk menghadapi PON 2024 di Aceh,” ungkapnya.
Prof Zamrun menambahkan, semua program akan berjalan sekaligus dengan liga 3, “Kita siapkan perangkatnya dulu kemudian klub-klubnya kita tetapkan, setelah itu kita atur jadwal pertandingan dan sebagainya,” pungkasnya.
Siap Jadi Tuan Rumah Pra PON 2024
Masyarakat pecinta sepak bola Sultra banyak menaruh harapan di tangan Zamrun Firihu, sepak bola Sultra bisa kembali mencapai kejayaannya seperti dulu kala. Karena Zamrun Firihu bukan hanya pecinta bola tetapi juga pemain bola, yang sampai diusianya yang sudah lebih dari setengah abad itu juga masih tetap eksis bermain bola.
Setelah terpilih menjadi Ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Rektor Universitas Halu Oleo, Prof Dr Zamrun Firihu menargetkan Sultra menjadi tuan rumah olahraga sepak bola wilayah Sulawesi untuk Pra Pekan Olahraga Nasional (Pra PON) 2024 mendatang. Pembicaraan sudah mulai dilakukan antara Asprov PSSI untuk mewujudkan kemungkinan tersebut.
Hal itu ditegaskan Sekretaris Umum (Sekum) Asprov PSSI Sultra Jasman Harun saat ditemui awak media disela pelatihan pelatih lisensi C di Hotel Kubra Kendari.
“Kami sudah minta itu, dan katanya tahun ini giliran Sulawesi Tenggara untuk menjadi tuanr umah PraPON 2024 di Kendari,” ungkapnya.
Lanjut mantan pemain PS Maros itu, jika bicara menjadi calon tuan rumah, satu hal yang paling disorot tentu ketersediaan stadionnya. Pasalnya, stadion menjadi arena para pesepakbola bertanding nantinya.
“Sejauh ini, Sultra sudah memiliki Stadion yang memadai, seperti di Stadion Konawe Selatan, Konawe dan Kolaka. Apalagi kabarnya Stadion Lakidende akan rampung tahun depan,” ucapnya.
Saat di konfirmasi terkait target PSSI Sultra berlaga di tingkat Nasional. Mantan pelatih PS Buton itu mengungkapkan PSSI Sultra telah menargetkan bahwa tahun depan, Klub Bola Sultra harus masuk Divisi III. Ia akui bahwa, jangka waktu setahun memang sempit untuk bisa meloloskan klub ke Liga II. Jangka menengah Asprov PSSI Sultra menginginkan adanya klub Bola Sultra bisa masuk Divisi I Liga Indonesia.
Editor: Wiwid Abid Abadi