Muna – Seorang anak perempuan berinisial ST (11) ditemukan tewas tenggelam di bendungan Desa Masalili, Kecamatan Kontunaga, Kabupaten Muna, pada Sabtu (7/12) malam.
Korban diduga meninggal dunia akibat tenggelam setelah sempat bermain di sekitar bendungan bersama teman-temannya.
Kapolsek Kontunaga, IPDA La Ode Musyair, menyatakan bahwa tubuh korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa oleh warga dan keluarga pada pukul 22.30 WITA.
“Korban ditemukan di dasar bendungan pada kedalaman sekitar 1,5 meter oleh ayahnya dan warga sekitar setelah dilakukan pencarian,” ujar IPDA La Ode Musyair, Senin (9/12).
Berdasarkan keterangan saksi-saksi, pada siang hari sekitar pukul 14.30 WITA, ST terlihat bermain di sekitar bendungan bersama dua temannya, AI (9) dan AR (7).
Ibunya, Wa Ode Murni (45), sempat meminta korban untuk segera pulang ke rumah sebelum melanjutkan perjalanannya ke kebun.
Saat kembali dari kebun pada sore hari sekitar pukul 17.30 WITA, ibu korban tidak menemukan anaknya di rumah. Pencarian pun dilakukan oleh keluarga dan warga setempat.
“Ayah korban, Safiuddin (50), bersama warga mulai mencari di lokasi yang sering dikunjungi korban. Pada pukul 22.00 WITA, tubuh korban akhirnya ditemukan di dasar bendungan,” jelas IPDA La Ode Musyair.
Tim Inafis Sat Reskrim Polres Muna tiba di lokasi kejadian pada Minggu pagi untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Selain itu, tim medis dari Puskesmas Madodo turut melakukan pemeriksaan fisik terhadap jenazah korban. Hasil pemeriksaan tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan.
“Luka lebam pada lengan kiri korban diduga akibat diinjak oleh ayahnya saat proses evakuasi di dalam air. Selain itu, tidak ada bekas kekerasan yang mencurigakan pada tubuh korban,” tambah IPDA La Ode Musyair.
Keluarga korban menerima kejadian ini sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan autopsi. Surat pernyataan penolakan autopsi telah ditandatangani oleh pihak keluarga serta disaksikan oleh perangkat desa.
Kapolsek Kontunaga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak, terutama saat berada di area yang berpotensi berbahaya seperti bendungan.
“Kami berharap kejadian serupa tidak terulang. Pengawasan dari orang tua dan masyarakat sangat penting,” tutupnya.
Kasus ini telah dinyatakan selesai oleh pihak kepolisian setelah keluarga menyatakan menerima peristiwa ini dengan ikhlas.
Laporan: Denyi Risman