Gantikan Batu Bara, Konawe Selatan Siapkan 25 Ribu Hektare untuk Budidaya Gamal

Tanaman gamal. Foto: Dok. Istimewa.

Konawe Selatan – Pemerintah Kabupaten Konawe Selatan mengambil langkah strategis dalam mendukung program Energi Baru Terbarukan (EBT) dengan menyiapkan lahan seluas 25.000 hektare untuk budidaya tanaman gamal.

Tanaman ini digadang-gadang sebagai bahan bakar alternatif pengganti batu bara, yang dinilai lebih ramah lingkungan dan berpotensi besar mendorong kesejahteraan petani lokal.

Langkah ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Pemda Konsel dan PT Sepium Energi Selaras pada Senin (5/5).

“Kami sangat antusias dengan kerja sama ini. Budidaya gamal punya potensi besar meningkatkan pendapatan petani dan menciptakan lapangan kerja baru,” tegas Wakil Bupati Konawe Selatan, Wahyu Ade Pratama Imran saat peluncuran program budidaya gamal di Desa Margacinta, Kecamatan Moramo, Rabu (7/5).

Wahyu menambahkan, keberhasilan program ini akan ditopang dengan skema kebun inti dan plasma serta jaminan pembelian hasil panen oleh PT Sepium.

“Ini angin segar bagi petani. Ada jaminan harga yang optimal, dan ke depan akan dibangun pabrik pengolahan gamal di Konsel,” jelasnya.

Presiden Komisaris PT Sepium Energi Selaras, Ruksamin, memastikan perusahaan siap membeli hasil panen gamal dengan harga kompetitif. Ia menyebut kebutuhan gamal sebagai bahan bakar pengganti batu bara saat ini sangat tinggi, baik untuk pasar domestik maupun ekspor.

“Kami siapkan bibit, biaya pembukaan lahan, dan ke depan pabrik. Harga beli akan kami sosialisasikan. Yang jelas, ini peluang besar,” ujar Ruksamin yang juga mantan Bupati Konawe Utara.

Dukungan terhadap program ini datang dari berbagai pihak, termasuk DPR RI dan DPD RI. Anggota Komisi XI DPR RI, Totok Daryanto, menegaskan komitmennya untuk mengawal program ini agar sukses.

“Program EBT adalah prioritas nasional. Kita sudah bentuk satgas, dan semua regulasi penghambat akan diminimalisasi,” ujarnya.

Dengan kolaborasi multipihak ini, budidaya gamal diharapkan tak hanya mendorong swasembada energi nasional, tapi juga menjadikan Konawe Selatan sebagai pionir energi hijau di Bumi Anoa.


Editor: Denyi Risman

error: Content is protected !!
Exit mobile version