Kendari – Partai Gerindra semakin serius membidik dominasi politik di Sulawesi Tenggara (Sultra). Melalui sayap perempuannya, Perempuan Indonesia Raya (PIRA), partai berlambang kepala burung garuda ini mulai merapatkan barisan dengan mengukuhkan kepengurusan Pengurus Daerah (PD) dan Pengurus Cabang (PC) PIRA se-Sultra untuk periode 2025–2030.
Pengukuhan digelar Sabtu (17/5) di salah satu hotel di Kota Kendari, dipimpin langsung oleh Ketua Umum Pengurus Pusat PIRA, Sumarjati Arjoso.
Agenda ini sekaligus menjadi penanda kesiapan Gerindra membangun basis politik perempuan dari akar rumput hingga ke parlemen.
Ketua PD PIRA Sultra, Hasmawati, dalam sambutannya menegaskan bahwa PIRA hadir sebagai wadah kaderisasi perempuan yang berjuang dari semua aspek, khususnya bidang politik.
“Pelopor gerakan kader politik, harus dimulai dari daerah, dengan membentuk pengurus PIRA di 17 Kabupaten/Kota di Sultra,” tegas Hasmawati.
Ia juga menyoroti minimnya keterwakilan perempuan di legislatif Sultra saat ini.
Dari total 53 anggota DPRD baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, hanya lima orang di antaranya adalah perempuan.
“Saat ini keterwakilan perempuan di legislatif baik provinsi maupun kabupaten/kota di Sultra, dari 53 orang anggota legislatif hanya ada 5 orang saja perempuan. 1 duduk di Legislatif provinsi dan 4 di kabupaten/kota,” bebernya.
Meski begitu, Hasmawati optimis kehadiran PIRA akan mengubah peta politik Sultra ke depan.
Ia menyatakan pihaknya akan terus mendorong partisipasi perempuan mulai dari ruang keluarga hingga ke ruang kebijakan.
“Perkembangan signifikan PIRA di Sultra, juga tak lepas dari dukungan, serta peran Ketua DPD Gerindra Sultra, Andi Ady Aksar,” tambahnya.
Sementara itu, Gubernur Sultra Andi Sumangerukka yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Penasehat Partai Gerindra Sultra, menegaskan pentingnya soliditas internal bagi seluruh elemen Gerindra, termasuk PIRA.
“Saya berharap khususnya pengurus Gerindra, mari jaga soliditas, yang memperkuat kita. jangan mudah terpancing, terbawa informasi yang kurang baik, karena itulah salah satu cara untuk melemahkan kita,” ujar Sumangerukka.
Terkait keterwakilan perempuan, Gubernur menyampaikan bahwa saat ini adalah momentum yang tepat untuk memperkuat posisi perempuan dalam politik, terlebih dengan struktur PIRA yang kini terbentuk hingga ke daerah.
“Sebagai bagian dari Partai Gerindra, saya yakin 5 tahun kedepan 5 kursi legislatif yang ada saat ini akan bertambah lebih dari itu. Dan Gerindra di DPR akan mendapat kursi paling besar, dan kita target untuk keterwakilan perempuan harusnya minimal 7 kursi,” ujarnya penuh keyakinan.
Gubernur juga membandingkan pencapaian sebelumnya saat dirinya belum menjabat, sembari menggarisbawahi peluang lebih besar saat ini.
“Kemarin bisa dapat 5 kursi sementara dirinya belum jadi Gubernur Sultra. Apalagi sekarang sudah menjadi Gubernur. Untuk itu, saya mengajak dan berharap PIRA tetap menjaga soliditas,” pungkasnya.
Dengan semangat baru dan dukungan penuh dari struktur partai, PIRA Sultra tampaknya siap menjadi instrumen politik strategis Gerindra untuk mendulang suara perempuan dan merebut lebih banyak kursi legislatif di Pemilu mendatang.
Editor: Denyi Risman