Golkar Sultra Siap Mandiri Finansial, Darwin Siapkan Format Bisnis Politik Berbasis Daerah

La Ode Darwin saat memberikan keterangan kepada wartawan usai pelantikannya sebagai Ketua DPD I Partai Golkar Sultra periode 2025–2030 di Kendari, Minggu (2/11). Ia memaparkan konsep kemandirian finansial partai melalui pengembangan usaha produktif di setiap DPD II kabupaten dan kota. Foto: Dok. Sultranesia.com.

Kendari – Ketua DPD I Partai Golkar Sulawesi Tenggara (Sultra), La Ode Darwin, mulai menyiapkan langkah tak biasa dalam mengelola partai. Setelah resmi dilantik sebagai ketua periode 2025–2030, Darwin menegaskan bahwa Golkar Sultra harus mandiri dan tidak lagi bergantung pada dana pemerintah daerah maupun kontribusi anggota legislatif.

Dalam wawancara usai pelantikan, Bupati Muna Barat itu memaparkan rencananya membangun sistem pembiayaan partai yang berkelanjutan melalui usaha produktif di setiap DPD II kabupaten dan kota.

“Saya akan mendorong ke depan masing-masing DPD II itu harus punya sumber-sumber anggaran yang bisa membiayai partai. Contohnya misalnya dia buat usaha, jadi masing-masing DPD itu harus punya semacam ada kegiatan usaha yang dilakukan yang itu bisa menghasilkan untuk membiayai partai,” kata Darwin kepada wartawan di Kendari, Minggu (2/11).

Ia mencontohkan bentuk usaha yang bisa dijalankan partai, mulai dari gerai UMKM, coffee shop, hingga peternakan ayam petelur. Menurutnya, langkah tersebut penting agar partai tidak terus stagnan karena hanya mengandalkan bantuan pejabat publik.

“Selama ini kan partai ini hanya berharap pembiayainya di Bupati atau di APBD ataupun juga ada kontribusi dari masing-masing DPR. Tidak ada pemikiran bahwa partai itu bagaimana caranya dia bisa menghasilkan anggaran yang itu untuk bisa membiayai partai dari usaha-usaha yang dilakukan,” ujarnya.

Darwin menilai konsep kemandirian finansial ini sejalan dengan program nasional Presiden Prabowo Subianto tentang ketahanan pangan, di mana Golkar dapat berperan aktif lewat kegiatan ekonomi riil di daerah.

“Sekarang dalam program Pak Presiden ini, MBG (Makan Bergizi Gratis) ini, ya ketahanan pangan itu sangat maksimal sekali, Pak. Misalnya tadi kebutuhan telur kita besar. Apa salahnya misalnya DPD II buat kandang ayam petelur? Modalnya sekian mungkin nanti kita patung-patungan. Tetapi hasilnya nanti dari keuntungan dari situ bisa membiayai partai,” paparnya.

Format bisnis politik ini, lanjut Darwin, akan dibahas secara teknis bersama seluruh pengurus DPD II. Ia menegaskan bahwa setiap daerah harus menyesuaikan model usaha dengan potensi lokal masing-masing.

“Itu format yang akan kita lakukan di depan. Nanti kita diskusikan dari DPD II seperti apa nanti langkah-langkah strategisnya. Yang jelas bahwa partai itu harus punya modal dan harus punya anggaran untuk membesarkan partai. Kalau tidak punya uang tidak bisa, Pak,” tegasnya.

Langkah politik Darwin ini menandai arah baru manajemen Partai Golkar di Sultra, dari partai berbasis struktur menjadi partai berbasis produksi ekonomi kader. Strategi ini tidak hanya memperkuat mesin partai menjelang Pemilu 2029, tetapi juga membangun kemandirian politik yang tidak mudah dipengaruhi kepentingan birokrasi dan kekuasaan lokal.

Dengan pendekatan tersebut, La Ode Darwin berupaya menghidupkan kembali roh kemandirian dan kerja kolektif di tubuh Golkar Sultra. Jika dijalankan konsisten, manuver politik ini berpotensi menjadi model baru partai modern di tingkat daerah.


Editor: Denyi Risman

error: Content is protected !!