Kolaka – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menegaskan komitmennya untuk terus membuka ruang kolaborasi dengan lembaga adat demi menjaga keberlanjutan pembangunan berbasis budaya lokal.
Hal ini disampaikan Gubernur Sultra, Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka melalui Sekda Sultra, Asrun Lio, saat menghadiri pelantikan Dewan Pengurus Daerah (DPD) Majelis Adat Kerajaan Nusantara (MAKN) Kabupaten Kolaka masa bhakti 2025–2030, Sabtu (26/4).
Dalam sambutannya, Gubernur menegaskan bahwa MAKN memiliki peran strategis sebagai garda terdepan dalam melestarikan nilai-nilai adat istiadat kerajaan Nusantara yang kini terancam tergerus oleh arus modernisasi.
“Mewakili Gubernur dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara, saya menyampaikan selamat kepada Ketua DPD MAKN Kabupaten Kolaka beserta jajaran pengurus yang baru dilantik. Amanah ini bukan sekadar jabatan, tetapi panggilan untuk menjaga kelestarian adat dan budaya sebagai identitas luhur bangsa kita,” kata Asrun Lio.
Ia mengingatkan, kemajuan teknologi digital yang begitu cepat membawa tantangan besar berupa krisis identitas budaya, khususnya di kalangan generasi muda. Banyak yang tumbuh dalam budaya global digital namun perlahan menjauh dari akar budaya lokal.
“Kita menyaksikan semakin pudarnya pemahaman terhadap adat istiadat, bahasa daerah, bahkan sejarah kerajaan yang menjadi kebanggaan. Ini alarm keras bagi kita semua,” tegasnya.
Pemerintah, lanjut Asrun Lio, menilai MAKN harus menjadi benteng terakhir dalam mempertahankan budaya Nusantara. Ia mendorong MAKN untuk tidak hanya melestarikan, tetapi juga mendokumentasikan warisan budaya lokal, serta mengupayakan pendaftaran Warisan Budaya Takbenda (WBTB) di tingkat nasional.
“Pendaftaran itu penting, bukan sekadar formalitas, tapi sebagai bentuk perlindungan hukum, penguatan eksistensi, sekaligus membuka akses promosi budaya secara luas,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Gubernur juga menitipkan pesan agar pengurus MAKN Kabupaten Kolaka menjadikan pelestarian budaya sebagai perjuangan bersama, membangkitkan kembali kebanggaan generasi muda terhadap jati diri budayanya.
“Mari kita jaga warisan leluhur ini bersama. Dari akar budaya yang kuat, akan tumbuh peradaban yang kokoh dan bermartabat,” tutup Asrun Lio.
Acara pelantikan dihadiri oleh sejumlah tokoh adat, Forkopimda Kolaka, serta perwakilan kerajaan-kerajaan Nusantara, memperlihatkan kuatnya komitmen bersama untuk menjaga budaya lokal di tengah tantangan zaman.
Editor: Denyi Risman