Kendari – Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Andi Sumangerukka, memberikan tugas kepada Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud), Yusmin, untuk membawa program Sekolah Garuda atau SMA Unggulan Garuda ke Bumi Anoa.
Hal itu disampaikan Andi Sumangerukka dalam sambutannya saat meresmikan gedung baru SMAN 1 Kendari pada Kamis (6/3) sore.
Secara khusus, Gubernur menugasi Kadisdikbud harus mengambil program tersebut, dan membangunnya di Sultra.
“Pemerintah, dalam hal ini Pak Prabowo, sudah mencanangkan SMA Garuda atau Sekolah Unggulan Garuda, nanti Pak Yusmin harus berusaha ya,” kata Andi Sumangerukka.
“Sekarang, Sekolah Garuda itu sudah ada empat di Indonesia, tapi akan dibangun 20 lagi, nah ini tugasnya Pak Yusmin, masih ada 20 yang belum terdaftar, dari 20 yang belum terdaftar itu kita harus ambil satu, harus ambil satu,” imbuhnya.
“Jadi, ini tugas Pak Yusmin, saya tugasi kalau bisa harus dapat satu, nanti kalau Pak Yusmin sudah tidak mampu, baru saya maju,” pungkas Andi Sumangerukka.
Diketahui, Sekolah Garuda atau SMA Unggulan Garuda adalah program baru pemerintahan Prabowo yang dijalankan oleh Kementrian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.
Pemerintah menargetkan hingga 2029 ada 20 SMA Unggulan Garuda baru yang pembangunannya sudah dimulai awal tahun 2025. Saat ini, sudah empat SMA Unggulan Garuda.
Dijelaskan, para siswa SMA Unggulan Garuda akan mendapatkan beasiswa dari pemerintah. Namun, mereka harus tinggal di asrama dan belajar menggunakan kurikulum nasional dan internasional.
Sekolah super unggulan dengan nama SMA Garuda ini diperuntukkan bagi siswa-siswi pintar unggulan untuk dipersiapkan melanjutkan pendidikannua ke perguruan tinggi yang mempunyai reputasi kelas dunia.
SMA unggulan Garuda akan menerapkan kurikulum nasional-internasional dan diajar oleh guru dengan reputasi internasional.
Terpisah, Kadis Dikbud Sultra, Yusmin, menegaskan kesiapannya atas tugas yang diberikan oleh gubernur.
“Tentu saja siap, apa yang diperintahkan oleh Bapak Gubernur, kita sebagai kepala dinas, ya harus siap,” pungkasnya.
Editor: Wiwid Abid Abadi