Daerah  

Guru Honor di Muna Dinonaktifkan Tanpa Alasan, Terancam Gagal Seleksi P3K

Ilustrasi. Foto: Dok. Pixabay.

Muna – Sartika, seorang guru honorer di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, menghadapi nasib pahit setelah tiba-tiba dinonaktifkan tanpa alasan yang jelas.

Padahal, Sartika sedang bersiap mengikuti seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) guru, dan namanya sudah terdaftar di Badan Kepegawaian Negara (BKN).

Akibat penonaktifan ini, Sartika terancam gagal mengikuti seleksi PPPK karena statusnya di Data Pokok Pendidikan (Dapodik) tidak aktif.

Guru yang sehari-hari mengajar kelas 2 di SDN 2 Kabangka itu mengaku tidak tahu menahu soal penonaktifan Dapodiknya, meskipun ia tetap menjalankan tugasnya sebagai pendidik.

“Saya juga kaget tiba-tiba dapodik saya dinonaktifkan. Padahal setiap hari saya mengajar,” ujar Sartika kepada wartawan, Senin (30/9).

Sartika hanya bisa berharap agar Dapodiknya segera diaktifkan kembali. Selama ini, ia selalu patuh pada perintah kepala sekolah dan tidak terlibat dalam kegiatan politik.

“Setiap perintah dari kepala sekolah selalu saya ikuti. Kalau soal politik, saya tidak mengerti. Apa yang diperintahkan pimpinan, itulah yang saya ikuti,” katanya.

Namun, Sartika menduga penonaktifan Dapodiknya mungkin terkait dengan pilihan politik suaminya, yang mendukung salah satu pasangan calon bupati.

“Mungkin gara-gara suami saya mendukung Pak Rajiun. Tapi kan itu hak politik suami saya, tidak ada hubungannya dengan saya. Kalau pun saya pernah ikut kampanye atau absen mengajar, barulah wajar jika dapodik saya dinonaktifkan,” jelasnya.

Sartika menambahkan, pengorbanannya selama menjadi guru honorer tidak sebanding dengan honor yang ia terima. Ia mengajar setiap hari dan terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler, namun gajinya hanya dibayarkan tiga bulan sekali dalam setahun.

Di sisi lain, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Muna belum memberikan keterangan resmi terkait penonaktifan ini. Ketika dihubungi oleh wartawan Sultranesia.com melalui WhatsApp, Kepala Dinas Pendidikan Muna, Rahmat Raeba, belum merespons.

Sementara itu, Indri, operator Dinas Pendidikan Muna, mengaku terkejut dengan penonaktifan Dapodik Sartika. Ia baru mengetahui hal ini setelah diminta oleh Kabid GTK untuk mengecek data tersebut.

“Saya juga kaget, selama beberapa bulan ini tidak ada perubahan apapun yang dilakukan pada Dapodik,” ungkap Indri. Meski demikian, Sartika masih mengajar di kelas 2 SDN 2 Kabangka, meskipun namanya sudah tidak aktif di Dapodik.


Laporan: Denyi Risman

error: Content is protected !!