Kendari – Usai dilantik pada Kamis, 12 September 2024, Pj Bupati Kolaka Utara (Kolut), Yusmin, pada Jumat (13/9) langsung menggelar rapat terbuka dengan seluruh kepala dinas (Kadis) di jajaran Pemkab Kolut.
Rapat digelar di Aula Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sultra sebab Yusmin belum sempat ke Kolut karena ada agenda rapat bersama Kemendagri di Jakarta dalam waktu dekat.
Dalam rapat tersebut, Yusmin berkesempatan memperkenalkan diri dan menyampaikan arah kebijakannya sebagai Pj Bupati Kolut.
Diawal sambutannya, Yusmin mengungkapkan rasa syukurnya dapat bertemu dan berkenalan dengan para pimpinan OPD Kolut.
“Saya bersyukur bisa menambah teman baru, dengan saya mengenal bapak dan ibu semua. Walaupun saya berasal dari Wakatobi, tetapi amanah ini dipercayakan kepada saya untuk Kolaka Utara, dan amanah ini harus dijaga serta dijalankan sebaik-baiknya,” ucap Yusmin
Dalam suasana yang penuh kekeluargaan, Yusmin mengakui bahwa dirinya belum sempat mengunjungi Kolaka Utara secara langsung karena harus segera bertolak ke Jakarta untuk urusan dinas pada hari Selasa.
“Saya mohon maaf belum sempat ke Kolaka Utara langsung, namun karena waktu yang sempit, saya manfaatkan hari ini untuk bersilaturahmi dengan bapak dan ibu sekalian,” ujarnya.
Yusmin menegaskan bahwa posisinya sebagai Pj Bupati tidak didukung oleh kepentingan sponsor atau pihak manapun, kecuali mandat langsung dari Pj Gubernur Sultra.
“Sponsor saya hanya satu, yaitu saya diusulkan oleh Bapak Pj Gubernur. Tentunya apa yang disampaikan oleh Gubernur, itulah yang akan kita jalankan,” tegasnya.
Dia menambahkan bahwa tidak ada pihak yang boleh mengatasnamakan dirinya untuk kepentingan lain di luar tugas resmi sebagai Pj Bupati.
“Tak ada yang boleh mengatur saya dan tak boleh ada yang mengatasnamakan saya untuk hal-hal lain. Semua akan saya perlakukan sama, tak ada perbedaan,” jelasnya.
Selain menekankan integritas dalam menjalankan tugas, Yusmin juga mengingatkan seluruh pejabat dan ASN di Kolaka Utara agar tetap netral dan tidak terlibat dalam politik praktis, terutama menjelang pemilihan umum.
“Saya ke sini tidak membawa titipan. Saya berdiri tegak lurus sesuai instruksi Gubernur. Hati-hati semua, karena saya bisa mundur jika diperlukan,” ungkapnya.
Ia juga menegaskan pentingnya menjaga netralitas dalam setiap keputusan, terutama dalam menghadapi kontestasi politik. Ohususnya bagi para ASN, semua harus netral.
“Biarkan masyarakat berkompetisi secara fair. Siapapun yang dipilih oleh masyarakat, itulah yang terbaik. Jadi, jangan sekali-kali mencoba mengkampanyekan sesuatu yang tidak sesuai,” ujarnya.
Yusmin mengingatkan agar para ASN menjaga martabat jabatan mereka dan tidak terlibat dalam kegiatan politik yang dapat merusak integritas posisi mereka.
“Jaga marwah tugas dan jabatan kita sebagai ASN. Kita harus bekerja untuk kepentingan masyarakat, bukan untuk kepentingan pribadi atau golongan tertentu,” pungkasnya.
Editor: Muh Fajar