Kendari – Seperti pohon yang tak lagi berbuah, anggota DPRD yang diam dan tak bersuara akan segera dipertanyakan keberadaannya. Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Sulawesi Tenggara (Sultra) tak ingin kadernya hanya menjadi pajangan di parlemen tanpa kontribusi nyata bagi rakyat.
Ketua DPD Partai Demokrat Sultra, Muh Endang SA, menegaskan bahwa evaluasi besar akan dilakukan terhadap seluruh anggota DPRD kader partai berlambang bintang mercy ini.
Bukan sekadar penilaian internal, evaluasi ini juga akan diumumkan ke publik agar masyarakat tahu siapa yang benar-benar bekerja dan siapa yang hanya duduk tanpa aksi.
“Di bulan 9 nanti itu saya akan umumkan, anggota DPR mana yang ada namanya di Google karena menjalankan tiga fungsi DPR, legislasi, pengawasan, dan budgeting,” tegas Endang saat menghadiri Diskusi dan Buka Puasa Bersama di Hotel Kubah 9, Kendari, Senin (17/3).
Bagi mereka yang aktif, sorotan publik akan menjadi apresiasi. Namun bagi yang pasif, nama mereka akan terungkap sebagai wakil rakyat yang kehilangan suara.
Evaluasi ini akan menjadi bagian dari peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-24 Partai Demokrat pada 9 September mendatang. Endang menegaskan bahwa kader yang tak menjalankan tugasnya dengan baik akan mendapat peringatan keras dari partai.
“Kalau anggota parlemen tidak pernah bicara, berarti dia bukan anggota parlemen,” tegasnya.
Seperti lampu yang harus menyala menerangi jalan, anggota DPRD seharusnya menjadi suara bagi rakyat. Jika tetap diam, partai tak akan ragu untuk menegur atau bahkan mempertanyakan kembali keberadaan mereka di parlemen.
“Anggota DPRD harus menjadi garda terdepan dalam mengawal aspirasi rakyat,” pungkas Endang.
Kini, waktu mulai berdetak. Siapa yang bekerja dan siapa yang hanya berdiam diri? Jawabannya akan terungkap pada September mendatang.
Editor: Denyi Risman