Kendari – Ketua DPD I Partai Golkar Sulawesi Tenggara (Sultra), Herry Asiku, menegaskan tidak akan maju sebagai calon ketua dalam Musyawarah Daerah (Musda) XI Partai Golkar Sultra.
Keputusan itu ia sampaikan langsung di hadapan Ketua Umum DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, bersama jajaran pengurus DPD I dan DPD II se-Sultra, Minggu 2 November 2025.
“Dengan ini saya nyatakan tidak akan maju dalam Musda XI DPD I Partai Golkar Sultra,” tegas Herry dalam sambutannya di acara pembukaan Musda.
Herry yang juga Wakil Ketua DPRD Provinsi Sultra mengatakan, keputusannya itu merupakan bentuk komitmen terhadap regenerasi di tubuh Partai Golkar.
Menurutnya, partai berlambang Pohon Beringin itu adalah partai kader yang selalu memberi ruang bagi generasi penerus untuk tampil memimpin.
“Golkar adalah rumah besar bagi semua kader dan simpatisan. Karena itu, regenerasi kepemimpinan menjadi bagian penting dalam menjaga semangat partai,” ujarnya.
Ia berharap Musda kali ini dapat melahirkan pemimpin muda yang mampu membawa Partai Golkar Sultra lebih maju dan solid menghadapi kontestasi politik ke depan.
“Saya ingin Musda ini melahirkan pemimpin dari kalangan junior saya, yang lebih gesit dan siap mengantarkan Golkar menjadi lebih baik,” tambah Herry.
Sementara itu, Ketua Umum DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, memberikan apresiasi atas sikap dan kepemimpinan Herry Asiku selama memimpin DPD I Golkar Sultra.
Dalam sambutannya, Bahlil menyebut Herry sebagai figur yang sukses meletakkan dasar kuat bagi organisasi Golkar di Sultra. Ia menilai, keputusan Herry untuk tidak maju kembali menunjukkan kedewasaan politik dan jiwa besar dalam menjaga regenerasi partai.
“Orang hebat adalah yang mampu mengatur ego dan hasrat kekuasaan demi menjaga eksistensi rumah besar organisasi. Itu yang kita lihat dari sosok Pak Herry Asiku,” ujar Menteri ESDM RI itu.
Bahlil juga menyoroti capaian Herry selama memimpin, di mana Golkar berhasil memenangkan tujuh daerah dalam Pilkada dan menambah kursi legislatif di tingkat daerah.
Ia berharap Musda XI Golkar Sultra tidak hanya menjadi ajang pemilihan ketua, tetapi juga momentum merumuskan strategi besar untuk kemenangan partai di masa mendatang.
“Siapa pun yang terpilih nanti harus bisa menciptakan kebersamaan dan kekompakan agar Golkar tetap menjadi partai pemenang,” pungkas Bahlil.
Editor: Denyi Risman








