Buton Selatan – La Mbaradu, seorang lansia warga Desa Hendea, Kecamatan Sampolawa, Kabupaten Buton Selatan, ditemukan dalam kondisi lemas setelah hilang secara misterius selama satu malam. Pria lanjut usia itu ditemukan terjepit di sebuah lubang batu di pinggir hutan desa pada Jumat (21/2).
Kehilangannya pertama kali disadari oleh keluarga pada Kamis (19/2) malam setelah ia tak kunjung tiba di rumah anaknya, La Rama. Kecemasan bertambah ketika sang istri, yang pulang dari kebun, juga tidak menemukan keberadaannya.
Setelah pencarian di sepanjang jalur yang biasa dilalui tidak membuahkan hasil, keluarga dan warga memperluas area pencarian ke daerah yang jarang dijamah orang. Keesokan paginya, La Rama akhirnya menemukan tanda-tanda keberadaan ayahnya.
“Saya coba jalan ke lokasi yang jarang dilalui orang di pinggir hutan. Itu seperti kebun yang ditinggalkan, semua bebatuan dan berlobang,” jelasnya, Sabtu (22/2).
Di tempat tersebut, La Rama melihat batang rumput yang patah dan area sekitar lubang yang tampak bersih. Ketika diperiksa lebih dekat, ia terkejut melihat tangan ayahnya muncul dari dalam tanah.
“Saya lihat bapak itu, kondisinya berada dalam lubang batu dan terjepit, baru tidak bersuara hanya tangan saja di atas tanah,” ungkapnya.
Melihat kondisi ayahnya yang lemas akibat tidak makan dan minum semalaman, La Rama segera memberinya air. Namun, upayanya mengangkat tubuh La Mbaradu gagal karena posisi korban yang terjepit di antara batu.
La Rama kemudian meminta bantuan warga. Dengan menggunakan linggis, mereka akhirnya berhasil mengevakuasi La Mbaradu.
“Kondisinya saat ini masih lemas, karena kemarin tidak tidur di dekat hutan. Kakinya luka karena kena batu, tapi sudah diobati oleh petugas medis,” kata La Rama.
Meski masih lemah, La Mbaradu selamat dari insiden tersebut. Warga pun bersyukur karena pencarian berakhir dengan selamatnya korban. Namun, misteri bagaimana ia bisa terperosok ke tempat itu masih menjadi perbincangan di kalangan warga setempat.
Editor: Denyi Risman