Kolaka – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kolaka menyoroti kehadiran PT. Ceria Nugraha Indotama (CNI) di Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka, sebagai langkah strategis yang memberi dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat.
Perusahaan tambang nikel tersebut saat ini tengah membangun Smelter Merah Putih sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN).
Ketua Umum HMI Cabang Kolaka, Muh. Akbar, menyatakan bahwa investasi besar PT. CNI bukan hanya soal kepentingan korporasi, tetapi juga berkaitan langsung dengan masa depan ekonomi masyarakat dan kemajuan daerah.
“Perlu kita ketahui bersama bahwa perusahan ini adalah perusahaan murni Anak Bangsa bukan perusahaan milik asing. Maka sepatutnya kita kawal, jaga dan support,” ucapnya, Rabu (18/6).
Menurutnya, kehadiran PT. CNI menjadi bukti nyata bahwa anak bangsa mampu bersaing di tengah gempuran investasi asing.
“Sesama anak Bangsa kita patut menjadi garda terdepan dalam menjaga investasi ini dan memberikan kepercayaan dalam mengelola Kekayaaan Alam kita, tanpa harus memberikan peluang perusahaan asing untuk menegelolahnya,” ujarnya.
Lebih lanjut, Akbar menegaskan bahwa program tanggung jawab sosial perusahaan melalui Corporate Social Responsibility (CSR) dan Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) telah memberikan manfaat langsung kepada masyarakat sekitar.
“PT. CNI sangat berperan aktif dalam menjalankan program–program sosial melaui program CSR (Corporate Social Responsibility) dan PPM (Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat) dan program ini sudah berdampak langsung ke masyarakat,” katanya.
Ia menambahkan, dampak tersebut nyata dan dirasakan langsung oleh masyarakat dalam berbagai bidang.
“Ini bukan hanya sekedar opini semata, tetapi dampak nyata yang telah di rasakan oleh Masyarakat, baik itu Pengembangan Sumberdaya Manusia (Pendidikan), Kesehatan, Keagamaan bahkan Pembagunan/Infrastruktur,” ujar Akbar.
Menurutnya, menjaga keberlangsungan iklim investasi adalah bagian dari tanggung jawab sosial seluruh elemen masyarakat yang ingin daerahnya tumbuh mandiri dan berdaya saing.
“Sebagai Masyarakat yang sadar akan adanya invetasi ini tentu sudah menjadi tanggung jawab kita untuk menjaga keamanan dan kondusifitas invetasi,” terangnya.
Ia menekankan bahwa masyarakat sesungguhnya telah terlibat langsung dalam proses pembangunan dan pertumbuhan ekonomi daerah.
“Secara tidak langsung kita sudah menjadi bagian dari pengawal pembagunan dan pertumbuhan ekonomi di Daerah yang kita cintai Bersama,” katanya.
Menutup pernyataannya, Akbar mengingatkan agar masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang dapat mengganggu stabilitas investasi dan merugikan daerah.
“Kita tidak boleh terprovokasi dengan isu–isu yang tidak sehat yang tentunya dapat merugikan Daerah maupun Masyakat itu sendiri,” pungkasnya.
Editor: Redaksi