Berita  

Inflasi Sultra Pecahkan Rekor Terendah dalam 3 Tahun Terakhir

Dari berita resmi BPS yang dirilis 1 Februari 2024 lalu, angka inflasi Sultra year on year turun menjadi 2,46 persen, atau di bawah angka inflasi nasional yakni 2,57 persen. Angka ini merupakan yang terendah selama tiga tahun terakhir sejak Agustus 2021. Foto: Dok. Istimewa.

Kendari – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) yang dinahkodai Penjabat (Pj) Gubernur Andap Budhi Revianto berhasil menurunkan angka inflasi Januari 2024.

Dari berita resmi BPS yang dirilis 1 Februari 2024 lalu, angka inflasi Sultra year on year turun menjadi 2,46 persen, atau di bawah angka inflasi nasional yakni 2,57 persen. Angka ini merupakan yang terendah selama tiga tahun terakhir sejak Agustus 2021.

Linier dengan inflasi year on year inflasi bulanan Sultra juga alami deflasi sebesar -0,03 persen, lebih rendah dari deflasi tingkat nasional sebesar 0,47 persen.

“Sultra hebat. Inflasi year on year di bawah nasional dan month to month -0,03 perseb atau deflasi,” ujar Mendagri M Tito Karnavian saat BPS rilis berita resmi statistik awal Februari lalu.

Data BPS ini kembali disampaikan oleh Irjen Kemendagri, Tomsi Tohir saat rapat koordinasi pengendalian inflasi secara hybrid dari Kantor Kemendagri Jakarta, Senin (5/2).

Kondisi inflasi yang terkendali ini menempatkan Sultra pada posisi ke-28 dari 38 Provinsi yang dinilai inflasinya secara nasional.

Sementara itu, Pj Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto mengaku bersyukur dan berterima kasih kepada semua pihak yang telah bekerjasama dan berperan aktif dalam pengendalian inflasi di Sultra.

“Pada Oktober 2023 lalu, saat kunker Mendagri ke Sultra, angka inflasi kita berada pada peringkat ke-2 tertinggi se-Indonesia. Alhamdulillah, saat ini inflasi dapat dikendalikan bahkan di bawah angka inflasi nasional. Saya apresiasi dan ucapkan terima kasih kepada para pihak yang telah berkontribusi dalam menurunkan inflasi di Sultra,” ujar Andap.

Andap sampaikan bahwa pada tahun 2024 ini, terdapat penambahan dua kabupaten yang dinilai angka inflasinya oleh BPS yakni Kabupaten Konawe dan Kolaka.

Ia menambahkan, terdapat beberapa komoditas penyumbang inflasi di Sultra yakni tomat, rokok kretek mesin, bawang merah, beras dan sayur kangkung.

“Terhadap 17 kabupaten kota yang ada di Sulawesi Tenggara, saya tekankan pentingnya langkah-langkah intervensi, tetap waspada dan laksanakan langkah-langkah antisipatif guna menjaga stabilitas ekonomi di Sultra,” pungkas Pj Gubernur.

Setelah Rakor, Pj Gubernur memberikan arahan tugas kepada Pimti Pratama Pemprov Sultra untuk menindak lanjuti materi yang disampaikan para Narasumber saat Rakor tadi.

“Rekan-eekan perangkat daerah saya harapkan agar segera buat rencana tindak lanjut dan eksekusi sesuai kompetensi tugas Saudara sekalian,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa dalam pengendalian inflasi diharapkan agar mengecek ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, keterjangkauan harga, dan laksanakan komunikasi yang efektif dengan para pihak.

“Selamat berjuang untuk melayani masyarakat, semoga Sultra semakin baik dari waktu ke waktu,” pungkasnya.


Editor: Muh Fajar

error: Content is protected !!